Berita Wisata

Tanah Lot Contoh nyata penyelamatan dari pantai yang tenggelam

Jakarta

Tanah Lot, Bali juga mengalami abrasi parah sebelum akhirnya berhasil diselamatkan. Apakah cara ini bisa digunakan untuk wilayah di Indonesia yang terancam kehilangan akibat abrasi laut?

Bali pada tahun 2007, Bali menjadi sorotan karena meningkatnya kekhawatiran tentang abrasi pantai. Sepanjang 90 km garis pantai di Bali, terjadi abrasi yang cukup parah. Tanah Lot di Kabupaten Tabanan, Nusa Dua dan Kuta (Badung), serta Pantai Sanur, Serangan, Padangnggalak di Kota Denpasar, Pantai Sangsit (Buleleng), Pantai Candidasa (Karangasem), Pantai More (Gianyar).

Catatan detikcom, Pemprov Bali menganggarkan dana Rp 1 triliun untuk mengatasi abrasi. Daerah pantai yang terkelupas yang diperbaiki saat itu hanya 50%. Garis pantai Kuta sepanjang 2,5 km yang mengalami abrasi dirawat pada tahun 2008.

IKLAN

GULIR UNTUK MEMBATASI KONTEN

Mundur lebih jauh, situs Kementerian PUPR menyebutkan aksi penyelamatan yang dilakukan terhadap abrasi yang terjadi di Tanah Lot pada tahun 2000-an. Melalui Coastal Zone Safety Project, Bali membangun dan memasang tetrapod sebagai pemecah gelombang dan membentengi tebing-tebing di sekitar pantai. candi dengan karang buatan. (batu buatan). Selain itu, lansekap dilakukan di sekitar pura Tanah Lot.

TANAH LOT BALITanah Lot di Bali Foto: Iimewa/dok.tripcetera.com/Made Caesario di Unsplash

Kini, yang menjadi sorotan akibat abrasi berat adalah pantai utara dari Banten hingga Kabupaten Serang. Menurut Climate Central, wilayah ini akan hilang pada tahun 2030.

Salah satu upaya penyelamatan yang dipimpin oleh pemerintah dan semua pihak di Banten adalah dengan menanam mangrove. Namun, cara yang digunakan saat menyimpan Tanah Lot juga bisa menjadi pilihan.

“Sekarang banyak teknologi, seperti pemerintah menyelamatkan Tanah Lot. Tanah Lot bisa bertahan, polanya sama, saya pikir kita bisa melakukannya jika daerah ini dianggap daerah penting. Saya pikir setiap ruang, setiap jengkal tanah kami harus mempertahankan, jika tidak kamar kami menyusut karena kebutuhan ruang kami sangat besar, ”kata Rahadian, direktur eksekutif LSM Rekonstruksi Bhumi. detikTravel.

Kawasan Lontar, Kabupaten SerangKombinasi mangrove dan pemecah gelombang di kawasan Lontar, Kabupaten Serang Foto: (Syanti/detikcom)

Namun, Rahadian tidak memungkiri bahwa cara yang sama tidak bisa diterapkan pada semua pantai yang mengalami abrasi. Seperti menanam mangrove.

“Solusi ini tergantung wilayah pesisir. Padahal mangrove tidak membutuhkan tanah, seperti di Teluk Banten, justru mangrove hidup di karang.

“Nah, kalau di Jakarta kita mau menanam mangrove di mana? Wilayah pesisir tempat tinggal Ancol, yang lain sudah menjadi gedung-gedung tinggi. Mungkin yang bisa kita lakukan adalah mengembalikan apa yang dimiliki Jepang, yaitu membangun tembok. ombak bisa ditahan,” kata Rahadian.

Lebih lanjut Rahadian mengatakan untuk dapat mencapai konservasi yang baik, harus ada nilai ekonomisnya. Sehingga masyarakat sekitar juga dapat mengambil manfaat dari konservasi atau penyelamatan yang dilakukan.

“Lagi-lagi kalau bicara konservasi, kalau tidak diimbangi dengan ekonomi, biasanya konservasi tidak jalan. Jadi bagaimana ekonomi bisa menguntungkan masyarakat, biasanya itu yang tumbuh,” ujarnya.

Ia juga mencontohkan hutan mangrove yang ditanam masyarakat pesisir Karangantu. Para pemuda menanam mangrove dan juga membangun jembatan sehingga tercipta jalur pendakian di tengah hutan mangrove. Konservasi mangrove tidak hanya sebagai tempat edukasi tetapi juga menjadi daya tarik wisata baru bagi warga sekitar.

Tonton video “Sembilan rumah di Lumajang melorot akibat abrasi pantai”
[Gambas:Video 20detik]
(sim/perempuan)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button