Berita Wisata

Tanam 115 pohon bakau, Pemuda Kaimana berkolaborasi dengan TNI dan Polri melestarikan lingkungan di perairan Tiba Krooy

Kaimana, Papua Barat (pilar.id) – Pemuda Kaimana berhasil menanam 115 pohon bakau di kawasan Air Tiba Krooy. Dengan semangat kelestarian lingkungan, Koalisi Pemuda Kaimana untuk Perlindungan Iklim bekerja sama dengan prajurit TNI dan Polri melakukan penanaman bibit mangrove di kawasan Air Tiba Krooy Kaimana.

Abdul Rahman Mustofa Werfete, koordinator Koalisi Pemuda Kaimana di Kaimana, Papua Barat, mengatakan kegiatan penanaman pohon bakau itu melibatkan puluhan pemuda dari berbagai organisasi.

“Kegiatan penanaman bibit mangrove ini kami lakukan karena kami prihatin dengan keadaan hutan mangrove yang hampir punah di Kabupaten Kaimana. Pohon mangrove yang dulu tumbuh subur di Kaimana kini hampir punah karena ulah manusia. Juga sebagai bentuk partisipasi pemuda. dalam pembangunan Kaimana,” kata Werfete.

Ia menjelaskan, mangrove di sepanjang pantai Kaimana hampir punah karena warga sengaja menebangnya untuk diambil kayunya untuk bahan bangunan.

Selain itu, mangrove juga ditebang untuk dijadikan kayu bakar, sehingga lama kelamaan hutan mangrove di kota Kaimana dan sekitarnya semakin menipis.

“Inilah yang menyebabkan ekosistem mangrove Kaimana kini rusak parah. Perlu kepedulian dan perhatian semua pihak untuk menjaga dan melestarikan kawasan hutan mangrove karena mangrove sangat berguna untuk mencegah abrasi,” kata Werfete.

Ia mengatakan, warga Kaimana perlu terus disosialisasikan tentang manfaat menjaga dan melestarikan hutan mangrove yang tumbuh di pesisir pantai.

Selain sebagai benteng penahan abrasi, mangrove juga menjadi rumah bagi berbagai biota dan burung laut.

Hutan mangrove yang dikelola dengan baik juga dapat memberikan manfaat ekonomi tambahan sebagai daya tarik wisata.

“Saat ini banyak orang yang rela merogoh kocek dalam-dalam untuk mengunjungi destinasi wisata hutan mangrove. Jika hutan mangrove dikelola dengan baik, maka akan mendatangkan pendapatan bagi masyarakat,” ujarnya menjelaskan.

Kabupaten Kaimana sendiri yang terkenal dengan berbagai wisata alam serta wisata pantai dan lautnya dikenal sebagai salah satu daerah dengan luasan hutan mangrove terluas kedua di Papua.

Luasnya kawasan hutan mangrove di Kaimana berdampak pada tingginya habitat kepiting bakau, ikan dan udang di kawasan tersebut sebagai potensi ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. (makan/masuk)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button