Tempat Wisata

Telaga Varna – biaya masuk dan tempat foto terbaik 2023

Telaga Varna merupakan salah satu tempat wisata unggulan di Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Tidak heran jika telaga ini disebut Telaga Warna, karena telaga ini memiliki warna yang bisa berubah-ubah. Danau ini terkadang berwarna hijau, kuning dan pelangi. Ini karena danau tersebut mengandung belerang yang cukup banyak. Dan saat terkena sinar matahari, warna air berubah.

danau warna sekarat

Telaga Warna juga merupakan telaga terluas di Dataran Tinggi Dieng. Antara lain danau seperti Telaga Pengilon, Telaga Merdada dan masih banyak lagi. Danau berwarna itu sendiri berukuran sekitar tiga kali ukuran lapangan sepak bola.

Telaga Warna Dieng berada di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut. Danau ini juga dikelilingi oleh bukit-bukit indah yang menjadi tempat yang tepat untuk menyejukkan diri. Jika ingin suasana yang lebih indah lagi, Anda bisa mendaki salah satu bukit di Telaga Warana. Dan yang paling populer adalah Hill of Howling Winds. Dari situ Anda bisa duduk di atas batu karang dan menikmati telaga warna-warni dari atas bukit.

Baca Juga: 9 Tips Mendaki Gunung yang Wajib Diketahui Pemula

Waktu yang paling direkomendasikan untuk mengunjungi Telaga Warna adalah pagi hingga siang hari. Masalahnya, jika Anda berkunjung pada sore hari, kemungkinan besar wilayah laut akan tertutup kabut. Jika Anda mengunjungi danau dari pagi hingga siang hari, Anda bisa melihat danau yang sangat berwarna-warni. Karena saat itu matahari sedang terik terik.

Harga tiket Telaga Warna Dieng

Selain danau yang indah, di sekitar danau juga terdapat berbagai jenis gua yang bisa Anda nikmati. Diantaranya adalah Gua Semar, Gua Sumur Kumalasari, Gua Pengantin dan juga Gua Kuda.

Masing-masing gua ini sangat unik, seperti Gua Semar yang memiliki kolam kecil. Di dalam goa dan airnya dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Dan juga bisa membuat kulit lebih cantik atau awet muda. Ada juga patung Semar yang membawa kendi di depan Gua Semar.

Biaya masuk ke Telaga WarnaFoto:

Harga tiket masuknya tidak seberapa, beberapa bulan yang lalu saya dan teman saya mengunjungi danau tersebut dan mendapat tiket masuk seharga Rp 22.000 per orang.

Penambahan parkir mobil seharga 5.000 rupiah dan 2.000 rupiah untuk roda dua. Tiket masuk berbayar sudah termasuk retribusi Telaga Pengilon.

Anda bisa melihat dua Danau Dieng yang indah ini dan menjelajah sepuasnya tanpa mengeluarkan banyak uang. Berlibur di Telaga Warna Dieng dijamin tidak menguras kantong.

Lokasi Danau Warna

lokasi telaga warnaFoto:

untuk lokasi telaga warna sendiri tepatnya di dieng wetan wonosobo jawa tengah. Letaknya persis di pinggir jalan raya, jalur utama dari Dieng menuju Bukit Sikunir.

Wisatawan yang datang berkunjung dijamin tidak akan menemui kesulitan yang berarti. Ada plang yang bisa Anda lihat bertuliskan Telaga Varna.

Jika Anda masih bingung, Anda dapat mengakses peta di bawah ini dengan petunjuk terperinci.



Jalan/rute menuju Telaga Varna

Akses menuju telaga warna warni ini juga sangat mudah dilakukan dengan transportasi umum maupun pribadi.

Tiket masuk Telaga Warna Dieng

Bagi anda yang menggunakan kendaraan umum sebagai alat transportasi menuju danau, pergilah ke kota Wonosobo. Dan sesampainya di kota Wonosobo, carilah terminal bus yang berada di dekat RS Setjonegoro yang dulunya merupakan stasiun kereta api.

Setibanya di terminal, lanjutkan perjalanan dengan bus tujuan Wonosobo-Dieng. Naik bus dan berhenti di pertigaan Dieng.

Waktu berkendara yang dibutuhkan dari kota Wonosobo sekitar 45 menit untuk sampai ke danau. Setelah sampai di pertigaan Dieng, lanjutkan berkendara sekitar 500 meter hingga sampai di Telaga Warna. Jika Anda tidak ingin berjalan kaki, ada ojek yang menunggu di pertigaan untuk menjemput Anda.

Dan bagi anda yang menggunakan kendaraan pribadi, datang saja ke kota Wonosobo dan cari Alun-Alun Kota Wonosobo. Ada jalan Dieng di alun-alun. Untuk menuju Dieng, Anda harus mengikuti jalan ke utara hingga sampai di Dieng. Sesampainya di pertigaan Dieng, Anda perlu belok kiri dan sampailah di Telaga Warna.

Vlog Telaga Varna bersama Faza Luthfia

Pada zaman dahulu hiduplah seorang raja Suwartalaya dan istrinya bernama Ratu Purbamanah. Keduanya memimpin kerajaan yang disebut Kerajaan Kutatanggeuhan. Prabu Suwartalaya dan istrinya memimpin dengan bijaksana dan adil. Masyarakat Kutatanggeuhan juga hidup damai.

Sejarah Telaga Warna Dieng

Namun, ada sesuatu di benak ratu. Ia sudah lama menikah, namun ia dan Prabu belum dikaruniai anak. Oleh karena itu, sang ratu sering menangis dan terlihat sedih. Melihat istrinya seperti ini membuat Prabu ikut sedih. Kemudian Prabu pergi ke hutan untuk berdoa agar segera dikaruniai seorang anak. Dan akhirnya, beberapa bulan kemudian, sang ratu hamil dan disambut dengan suka cita oleh rakyatnya.

9 bulan kemudian seorang putri cantik lahir. Dan beri nama Gilang Rukmini. Prabu dan Ratu sangat menyayangi anak mereka. Raja dan Ratu selalu memberikan apa yang diminta Gilang Rukmini. Namun, hal tersebut menyebabkan sang putri menjadi sangat manja. Jika keinginannya tidak dikabulkan, sang putri akan marah. Meskipun demikian, raja dan ratu tetap mencintainya.

Waktu terus berlalu hingga sang putri akhirnya menginjak usia 17 tahun. Mengetahui bahwa sang putri akan berulang tahun yang ke-17, penduduk kerajaan berbondong-bondong datang ke kerajaan untuk memberikan hadiah kepada sang putri. Di antara hadiah dari raja, dia mengambil sebatang emas dan membawanya ke tukang emas untuk dibuatkan kalung yang indah untuk sang putri.

Baca Juga : Wisata Lubang Sewu Wisata Erorejo Wonosobo

Dan akhirnya hari ulang tahun itu tiba. Warga berkumpul di Alun-alun Istana dan dengan gembira menunggu kehadiran putri yang begitu cantik. Setelah sang putri hadir, Prabun[segeraberdiridanbersiap-siapmenghadiahkansangputrikalungcantiktikkepadasangputriKetikakalungtersebutdiberikankepadasangputritibasangputrimenolakdanmelemparkankalungtersebutketanah“akutidakmaukalunginikalunginijelek”katasangputri[unsofortaufundmachtesichbereitderPrinzessineinewunderschöneHalskettezuüberreichenAlsderPrinzessindieHalskettegegebenwurdeweigertesichdiePrinzessinplötzlichundwarfdieHalskettezuBoden„IchwilldieseHalskettenichtdieseHalsketteisthässlich“sagtediePrinzessin[unlangsungberdiridanbersiapuntukmemberikalungindahnancantikkepadasangputriKetikakalungtersebutdiberikankepadasangputritibasangputrimenolakdanmelemparkankalungtersebutketanah“akutidakmaukalunginikalunginijelek”katasangputri

Bagi anda yang ingin liburan tanpa repot, bisa ikut paket wisata Dieng mytrip123.

Melihat sikap sang putri, Prabu dan warga menangis hingga air matanya membanjiri alun-alun kerajaan. Hingga akhirnya terciptalah sebuah telaga yang indah dari air mata sang raja dan para penduduk.

Source: mytrip123.com

Related Articles

Back to top button