Berita Wisata

Telusuri Berbagai Strategi Petahana dan Penantang di Pilkades Desa Wonogiri – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Sumaryanto (kiri) dan Triyatno (kanan) akan mengikuti kompetisi pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Keloran, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri pada 7 Desember 2022. (Solopos.com/ Lutefi Shobri Marzuqi )

Solopos.com, WONOGIRI — Pemilihan Kepala Desa (pilkades) di Keloran, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri diselenggarakan oleh dua calon yang berstatus kepala desa di wilayah setempat. Kedua cakades Keloran, yakni cakades nomor urut 1, Triyatno yang diketahui mantan Kepala Urusan Keuangan Desa (kaur) dan cakades nomor urut 2, Sumaryanto sebagai pemegangnya.

Triyatno yang notabene bekas bawahan Sumaryanto optimistis mampu menjuarai Pilkades Keloran 2022. Strategi perebutan suara dan program kerja sudah disusun jauh sebelum tahapan Pilkades serentak di 15 desa di Wonogiri tidak terlaksana.

Promosi Angkringan Omah Semar Solo: Tempat Gantung Unik Punya Menu Wedang Jokowi

“Awalnya saya menjabat sebagai Kepala Dusun (kadus) Melikan pada tahun 2002. Kemudian saya menjadi Camat Keloran pada tahun 2010. Pada tahun 2014, saya dimutasi menjadi Kabag Keuangan hingga habis masa mandatnya pada awal Oktober 2022. Bahkan bisa diperpanjang lagi, tapi saya memilih mengundurkan diri karena saya yakin ingin mencalonkan diri sebagai kepala desa,” ujarnya. Solopos.comKamis (12/1/2022).

Ia mengaku memiliki kader pengikut di setiap dusun Keloran yang bersedia merebut hatinya. Strategi yang diterapkan, kata Triyatno, adalah mendatangi rumah ke rumah.

“Saya mengikuti instruksi dari eksekutif pendukung. Jadi saya datang pintu ke pintu sekaligus mensosialisasikan visi, misi dan program kerja saya jika terpilih sebagai Lurah Keloran,” imbuhnya.

Baca Juga: Pilkades di Wonogiri Rawan Konflik, 2 Cakades Sepakati Ketertiban dan Kedamaian

Triyatno menawarkan sejumlah program unggulan di bidang pemerintahan jika terpilih menjadi kepala desa Keloran. Diantaranya adalah peningkatan internal pemerintahan desa, transparansi keuangan kepada masyarakat, dan peningkatan pelayanan publik.

Triyatno juga akan menggali potensi masyarakat yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes). Memang sebelumnya upaya peningkatan PADes di Keloran masih minim.

“Selama ini anggaran desa hanya dihabiskan untuk peningkatan potensi wisata alam [Air Terjun Melati]. Sedangkan PAD yang berasal dari potensi ini sedikit, cenderung minim. Maka saya ingin menggali potensi masyarakat PADes Keloran untuk meningkat, terutama dengan membangun dan mengembangkan kios desa. Jenisnya akan beragam, mulai dari bisnis kuliner, makanan, dan minuman. Kios tersebut juga dibangun di atas tanah kas desa. Jadi kami mengharapkan peningkatan PADes,” jelasnya.

Berkat strategi dan sejumlah program tersebut, Triyatno optimistis bisa menjuarai Pilkades Keloran yang akan berlangsung pada 7 Desember 2022.

Baca juga: Cerita Masa Muda Ngadiroyo Wonogiri Tantang Cakade Tituler di Pilkades Serentak

“Saya yakin menang, tapi saya belum bisa memastikan target perolehan suara. Yang jelas perolehan suara tidak akan jauh berbeda, prediksi 55% sampai 45% karena saya pasrah juga menyadari bahwa lawannya incumbent,” ujarnya.

Optimisme serupa juga dirasakan Sumaryanto. Ia yakin bisa menang karena merasa telah menjalankan program yang bermanfaat bagi masyarakat dan akan terus dilakukan di masa yang akan datang.

Sebagai informasi, Sumaryanto menjabat kepala desa di Keloran hanya untuk satu periode. Jika berhasil mengikuti Keloran Pilkades 2022, posisi Sumaryanto akan memasuki periode keduanya.

Selama hampir enam tahun menjabat sebagai kepala desa, Sumaryanto mengaku telah membangun Desa Keloran ke arah yang lebih baik.

Baca Juga: Tolak Politik Uang, 39 Cakades di Wonogiri Ikuti Deklarasi Pilkades Damai

“Dari pembangunan kantor desa, kepatuhan warga membayar PBB [pajak bumi dan bangunan]mendapatkan apresiasi dari pemerintah kabupaten, dan beberapa kali juara pada kirab 17 Agustus,” jelasnya. Solopos.comKamis.

Sebagai incumbent, Sumaryanto akan melanjutkan program-program yang sudah baik dan menyelesaikan program-program yang belum selesai pada periode pemerintahan sebelumnya. Diakuinya pula, selama kepemimpinannya di Desa Keloran, banyak program yang belum terlaksana dan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat.

Dalam dua tahun terakhir, ia mengaku hanya fokus pada pengembangan wisata alam, yakni Air Terjun Melati (ATM). Namun, program pembangunan tersebut dinilai belum berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat.

Salah satu faktornya adalah jumlah wisatawan di ATM yang masih minim. Kondisi ATM sibuk hanya pada waktu-waktu tertentu saja.

Baca Juga: Ada Calon Wayang di Pilkades Wonogiri, Papdesi: Sudah Biasa!

“Makanya saya ingin mengembangkan program peningkatan ekonomi di daerah lain, seperti pasar desa dan pembangunan tambak. Saya ingin menghubungkan jalur ATM wisata alam dengan pasar desa sehingga sekaligus eksis. efek pengganda ekonomi. Di sisi lain, Desa Keloran juga bisa hidup,” imbuhnya.

Disinggung strategi memenangkan kontes Keloran Pilkades, Sumaryanto mengaku tidak memiliki persiapan yang berarti. Pada masa kampanye yang sedianya jatuh pada 1 Desember 2022, misalnya, ia memilih untuk tidak mengadakan acara apapun.

Namun menjelang masa kampanye, ia mengaku menggelar sosialisasi dengan memperkenalkan ratusan warga Desa Keloran.

“Saya sudah melakukannya tiga empat kali. Istilahnya silahturahmi dengan warga juga sosialisasi. Masa kampanye saya tidak banyak persiapan. Santai saja,” ujarnya.

Baca juga: Pasti Seru! Bendahara desa menantang kepala desa dalam Pilkades Desa Wonogiri

Ketua Panitia Pilkades Kelor Narman memastikan Pilkades Kelor akan berlangsung damai. Meski calon petahana dan mantan pejabat keuangan, dia mengaku tidak memberikan jaminan berlebihan.

“Mungkin petugas linmas saja. Kalau polisi mau menyiapkan personel banyak silahkan, tapi itu di luar tanggung jawab kami,” kata Narman. Solopos.comKamis.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button