Tempat wisata DIY diuntungkan dengan transaksi nonmoneter, LaNyalla: Internet harus memadai

LaNyalla Mattalitti

Mili.id – Sebanyak 12 objek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggunakan transaksi nontunai. Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berharap destinasi wisata lainnya bisa mengikuti.

Menurut LaNyalla yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta, penggunaan transaksi nontunai di masyarakat semakin meningkat. Tak terkecuali wisatawan yang kini lebih suka menggunakan aplikasi keuangan seperti Ovo, Dana, Qris, Gopay, dan lainnya.

Untuk itu, LaNyalla berharap kawasan wisata dapat didukung jaringan internet yang memadai. Sehingga kegiatan wisata menjadi lebih optimal.

“Menurut saya tren yang terjadi di seluruh dunia juga berubah karena pandemi. Penggunaan uang digital, kartu debit atau penggunaan aplikasi pendanaan sangat dekat dengan masyarakat. termasuk wisatawan. Oleh karena itu, pengelola kawasan wisata harus beradaptasi dengan tren ini,” ujarnya, Senin (16/1).

Senator Jatim itu menambahkan, transaksi non moneter untuk pembayaran tiket masuk tempat wisata juga sangat menarik, meski hanya sekitar 1%.

“Membayar tanpa uang tunai jauh lebih nyaman. Apalagi wisatawan juga lebih aman karena tidak membawa uang tunai,” ujarnya.

“Namun kelemahan penggunaan sistem ini adalah bergantung pada sinyal dan kekuatan internet. Oleh karena itu, saya mendorong penguatan jaringan internet agar lebih homogen, sehingga pembayaran tiket masuk tidak hanya menggunakan transaksi digital, tetapi juga transaksi lainnya seperti memasak, transportasi dan lain-lain,” lanjutnya.

Selain itu, transaksi nonmoneter juga bisa diantisipasi ketika wisatawan kehabisan uang tunai. “Setidaknya dia masih bisa menikmati liburan menggunakan dana selain uang tunai. Cara ini tidak hanya membantu wisatawan, tetapi juga menjaga pendapatan wisatawan,” ujarnya.

Source: news.google.com