Berita Wisata

Tempat wisata harus bersih dari sampah

Senin, 23 Januari 2023 | 20:58 WIB

| Penulis:

Penerbit: Tobari

Banda Aceh, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten/Kota semakin serius pembenahan lokasi wisata agar lebih menarik dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Salah satu upayanya adalah dengan memastikan lokasi wisata bebas dari sampah.

Upaya ini serupa dengan yang dilakukan Pemkab Aceh Besar yang melakukan aksi One Hour Garbage Collecting di lokasi wisata.

Sasaran kali ini adalah Pemandian Umum Gle Taron di Gampong Lambaro Keuh, Kecamatan Lhoknga, yang juga tidak jauh dari Intake Air PDAM Tirta Mountala, untuk pelayanan air minum bagi Kecamatan Darul Imarah dan sekitarnya. tindakan pengumpulan sampah jam.

Kegiatan bersih-bersih di lokasi wisata dipimpin langsung oleh Plt Bupati (Plt) Aceh Besar, Muhammad Iswanto SSTP MM, dan Sekda, Drs Sulaimi MSi.

“Saya tegaskan bahwa program ini bukan sekedar lip service apalagi pepes tahi ayam, tapi akan dilaksanakan secara konsisten. Kami beserta seluruh jajaran OPD akan berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan rutin mingguan ini, sebagai bentuk dukungan dunia pariwisata,” kata Iswanto, Senin (23/1/2023).

Kegiatan bersih-bersih tidak hanya dilakukan di lokasi atraksi pinggir pantai Glee Taron, tetapi juga di sepanjang pembatas jalan yang dimulai dari Mat Ie hingga Keudee Bieng, khususnya area jalan yang melintasi Gampong Lambaro Keuh.

Muhammad Iswanto mengatakan dalam kesempatan itu aksi bersih-bersih selama satu jam berupa pengumpulan sampah di lokasi wisata akan terus berlanjut. Menargetkan semua tempat wisata di Aceh Besar, baik di kawasan wisata pantai maupun wisata alam.

Ditambahkannya, dunia pariwisata kini telah menjadi industri yang terintegrasi, yang tidak hanya melibatkan pemangku kepentingan pariwisata, tetapi juga terkait dengan multi-pronged effect. Mulai dari jasa parkir hingga pelaku kuliner bahkan souvenir.

Hal ini sangat mendukung sektor UMKM secara riil dan melibatkan ribuan pelaku di puluhan lokasi wisata di wilayah Aceh Besar.

“Karena ini mempengaruhi hajat hidup ribuan orang di Aceh Besar, kami terpanggil untuk memajukan sektor pariwisata,” kata Iswanto.

Di sisi lain, tambah Iswanto, sektor pariwisata juga secara langsung menjadi buffer zone untuk menghilangkan dampak inflasi, sekaligus menekan laju inflasi secara signifikan.

Selain itu, juga secara langsung membentuk zona ketahanan pangan, karena dorongan ekonomi yang kuat di sektor pariwisata, karena tren tamasya yang berkembang.

Iswanto kembali mengingatkan, pembenahan lokalisasi pariwisata juga terkait dengan menyongsong kemungkinan penyelenggaraan event pariwisata nasional di Aceh Besar, pada 2023. (MC 05/toeb)

Anda dapat memposting ulang, menulis ulang, dan/atau menyalin konten ini dengan menyebutkan sumbernya. infopublic.id

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button