Berita Wisata

Terseret banjir di Tabanan, ditemukan tewas di pantai Sanur, Denpasar

Denpasar – Ni Luh Gede Puspitasari (19), mahasiswa dari Kantor Banjar Tanguntiti, Desa Tanguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan yang mengendarai sepeda motor Vario terseret banjir dan tenggelam saat melintasi Jembatan Tukad Yeh Ho yang menghubungkan Desa Tibubiu, Kerambitan bersama Desa Beraban, Selemadeg Timur, Jumat (7/10/2022) malam, Balawista Sanur akhirnya ditemukan tewas terapung di pantai Sanur, tepatnya di belakang Hotel Grand Inna Bali Beach Sanur, Jumat (14/10/2022) pagi

Berdasarkan laporan di lapangan, ditemukan jasad wanita dengan mengenakan sweater ungu, sepatu putih, celana pendek hitam dan helm abu-abu yang digunakan korban saat dibawa kabur oleh banjir Sungai Yeh Ho.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tabanan I Ketut Arsana Yasa, yang juga anggota DPRD Kabupaten Tabanan, yang datang ke TKP Pantai Sanur bersama ibu korban mengatakan, menurut ibunda korban. korban, jenazah yang memakai helm Freedom, jaket ungu, sepatu putih dan ponsel Samsung seharusnya jika korban masih anak-anak.

Baca juga: Presiden Jokowi: Investor industri konstruksi harus bekerja sama dengan kontraktor lokal

Dua hari sebelumnya, Selasa (10/11/2022), Kapolsek Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra, SIK, MH mengundurkan diri untuk memimpin pencarian korban. Kapolres Tabanan turun bersama tim SAR Polres Tabanan dari Satuan Samapta, Pol Airud Polda Bali dan Polres Tabanan, Basarnas, SAR Brimob Polda Bali, BPBD, staf Polsek Kerambitan, Polsek Tenggara, relawan dan masyarakat serta HNSI dan kelompok nelayan.

Sepeda motor korban, Honda Vario Tecno, sudah ditemukan saat pencarian korban pada Senin, 10 Oktober 2022, di sekitar Pantai Beraban, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan. Kapolsek Tabanan berjalan menyusuri pantai di kawasan desa Beraban, kemudian menyisir tepian dan bahkan sampai di TKP awal di jembatan perbatasan antara desa Tibubiu dan desa Beraban.

Sebelum melakukan pencarian dan pencarian korban, Kapolres Tabanan menginstruksikan kepada tim SAR Polres Tabanan dan Polsek Tabanan bahwa dalam pencarian, pola Rescue tidak boleh berbasis satu titik. “Perlu diingat dan berkoordinasi dengan instansi terkait TNI, Basarnas, SAR Brimob Polda Bali, BPBD, Pol Airud Polda Bali, relawan dan masyarakat serta kelompok nelayan untuk mencari penemuan jenazah korban. Pahami arah arus derasnya. sungai dan dekat muara, serta kemungkinan adanya parit di dasar sungai,” katanya.

Baca juga: Pelanggan menyambut aplikasi TAB Simple

Kapolsek Kerambitan AKP Ni Luh Komang Sri Subakti sebelumnya menjelaskan kronologis awal korban hanyut diterjang banjir Kali Yeh Ho, salah satu saksi bernama I Ketut Sudiana (37 ), warga Banjar Dinas Jakatebel, Tanguntiti Desa Selemadeg Timur, 10 meter barat jembatan melihat seorang wanita mengendarai sepeda motor putih di sebelah timur jembatan meminta bantuan. Saksi meminta untuk melepaskan sepeda motor korban. Namun saat saksi mendekati jembatan, ternyata korban sudah hanyut terbawa arus Sungai Yeh Ho yang kemudian digenangi air.

“Saksi yang berada di sekitar lokasi berusaha menolong korban dan memintanya untuk melepaskan sepeda motornya. Namun arus sungai yang deras membuat korban terseret dan akhirnya tenggelam,” ujarnya.

Menurut Kapolsek Sri Subakti, pencarian korban tenggelam sudah dilakukan beberapa kali. Namun sia-sia hingga akhirnya ditemukan terapung di pantai Sanur dalam keadaan mati. “Saat ini jenazah korban masih disemayamkan di RS Sanglah Denpasar,” katanya saat dikonfirmasi, Jumat (14/10/2022) siang. ***

Source: kabarnusa.com

Related Articles

Back to top button