Berita Wisata

Tidak Ada Warung Apung di Rawa Jombor Klaten, Pengunjung Kapal Wisata Berkurang – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Kapal wisata beroperasi di kawasan Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, pada Minggu (23/10/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Perahu wisata tradisional dan kapal cepat di Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, sudah lebih dari sebulan tergenang akibat drainase waduk. Kini perahu-perahu tersebut beroperasi kembali untuk menghiasi area tangki.

Salah satu pengelola kapal wisata, Bayu, 25, mengatakan kapal wisata tersedot lebih dari sebulan karena volume tangki berkurang. Salah satunya karena ada kelanjutan proyek revitalisasi.

Promosi Daihatsu Rocky, Harga Mobil Rp 200 Juta Jadi Hanya Rp 99.000

“Perahu wisata divakum Agustus lalu. Mulai jalan lagi dari musim hujan,” kata Bayu saat ditemui. Solopos.com di pinggir Rawa Jombor, Minggu (23/10/2022).

Bayu menjelaskan, harga untuk anak-anak adalah Rp 5.000 per orang. Sedangkan pengunjung dewasa dihargai Rp 10.000 per orang.

Harga naik kapal cepat jauh lebih mahal. Saat ini tarifnya Rp 70.000 per perahu dengan maksimal empat orang.

Baca Juga: Plaza Rawa Jombor Tenang, Bupati Klaten Kaji Fungsi Jumbo Game Center

Bayu mengatakan antusiasme pengunjung akhir-akhir ini menurun. Faktor utama yang mempengaruhi turunnya penumpang perahu adalah tidak adanya lagi warung terapung.

“Sekarang hanya ramai di waktu-waktu tertentu. Saat ini, kami sedang berusaha keras untuk bertahan hidup. Kami membuat video dan terus mengunggahnya melalui media sosial,” kata Bayu. .

Operator kapal lainnya, Sutomo, juga mengatakan kapal wisata berhenti bekerja karena mengering dan mulai bekerja kembali karena volume waduk meningkat seiring musim hujan.

Ia menjelaskan, saat ini dermaga untuk kapal wisata ada di beberapa tempat. Selain sisi barat, perahu wisata berada di sisi selatan dan ada beberapa di sisi timur atau dekat Taman Nyi Ageng Rakit.

Baca juga: Sidoguro Klaten Diluncurkan Desember 2022, Mulyani Masih Impikan Kereta Gantung

Di sisi lain, Kecamatan Rawa Jombor tetap menjadi tempat favorit sebagian penduduk untuk akhir pekan, terutama saat cuaca cerah di sore hari. Lapangan untuk dinikmati sore hari di sekitar waduk. Apalagi sekarang sudah ada warung-warung di kawasan waduk.

Salah satu warga Kecamatan Ceper, Maryanto, 27 tahun, mengatakan, dulu banyak tempat yang bisa dijadikan tempat berteduh untuk memancing di siang hari. Namun, saat ini tempat teduh di sekitar waduk sulit ditemukan karena pepohonan di sekitar waduk ditebang untuk pembangunan jalur pejalan kaki.

“Nah, kalau mengajak keluarga, datanglah sore hari agar suasana lebih tenang,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button