Tempat Wisata

Tiket Masuk Candi Sewu Jogja 2022, Mitos, Keunikan dan Arsitektur

Candi Sewu Jogja merupakan candi Budha terbesar kedua setelah Candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-8.

Jam buka: 06.00-17.00 WIB
Tiket masuk: Rp 20.000,00 – Rp 40.000,00
Nomor telepon: 0274 496 413
Aktivitas: Berjalan di sekitar candi, melihat matahari terbit dan terbenam, mengambil foto
Waktu terbaik: Pagi atau malam
Membawa: topi, kamera, air minum
Melarang: Berkata kotor, berpakaian terbuka, merusak lingkungan
Alamat: Tlogo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah
Fasilitas umum: Parkir kendaraan, toilet, Mushola, kursi untuk istirahat
Akses jalan: Musim semi
Bisnis: Ada
Peta Daring: tunjukkan peta

Sudah punya agenda liburan? Kaya akan budaya dan sejarah, Indonesia memiliki banyak tempat wisata. Hal ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Tak heran jika setiap orang, ketika memiliki waktu luang, pergi berlibur setelah lelah dengan kehidupan sehari-hari. Ada begitu banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi di seluruh negeri.

Namun kali ini dari tim Dolanyok, kita akan membahas destinasi wisata di salah satu kota besar Indonesia yang sarat akan sejarah dan budaya yaitu kota Yogyakarta. Siapa yang tidak mengenalnya, kota dengan budaya dan sejarah serta tempat wisata yang kaya akan sejarah.

Ya, namanya Candi Sewu Jogja. Bangunan candi ini juga dinyatakan sebagai situs warisan budaya oleh UNESCO. Seperti apa Candi Sewu, baca artikel berikut sebelum berkunjung.

Candi Sewu Sekilas Jogja

Candi Sewu merupakan candi Budha yang dibangun pada abad ke-8 Masehi. Bangunan candi ini terletak tidak jauh dari Candi Prambanan. Candi ini terletak di Jalan Raya Jogja – Solo.

Candi ini lebih tua dari Candi Borobudur, candi Budha terbesar di Indonesia. Candi Brunnen Sewu merupakan candi Budha terbesar kedua di Indonesia.

Sebenarnya jumlah candi ini tidak genap 1000, hanya ada 249 bangunan candi, namun orang menyebutnya Candi Sewu karena nama ini berdasarkan legenda Roro Jonggrang.

cerita

Didirikan pada abad ke-8 M, candi ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Rakai Panangkaran, yang menganut agama Hindu yang berasal dari dinasti Sanjaya. Pada masa itu, Rakai Panangkaraan memerintah dari tahun 746 – 784 M di kerajaan Mataram Kuno.

Awalnya, bangunan candi ini memiliki nama asli “Prasada Vajrasana Manjusigra”, yang berarti “Tempat Singgasana Vajra untuk mencapai Bodhisitva”. Bangunan candi juga diperbaiki dan diperluas oleh Rakai Pikatan, seorang pangeran dari Dinasti Sanjaya.

Kemudian Rakai Pikatan menyunting salah satu putri Dinasti Syailendra yang beragama Buddha. Dinasti Syailendra adalah salah satu dinasti paling terkenal di pulau Jawa pada zaman dahulu.

Dan pada akhirnya terjadilah pernikahan, meskipun mereka berbeda agama. Akhirnya karena hasil perkawinan tersebut, mereka mampu mengawinkan dua budaya dan menjadi pemersatu dua dinasti besar, berbeda dengan dua dinasti besar yang berkuasa saat itu.

Karena itu, candi ini bercorak Buddha namun letaknya berdekatan dengan Candi Prambanan yang bercorak religi Hindu.

Kemudian, pada abad ke-8 Masehi, candi ini rusak parah akibat gempa yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya pada tahun 2006. Reruntuhan batu candi berhamburan ke tanah, menyebabkan kerusakan pada candi induk juga.

Sehingga pengelola juga membutuhkan waktu yang lama untuk memperbaiki dan menempatkan batu-batu tersebut sesuai dengan lokasinya. Selama perbaikan itu ditutup untuk alasan keamanan dan sekarang dapat masuk lagi setelah restorasi.

Legenda

Banyak cerita dari masyarakat yang mengatakan bahwa candi ini menjadi saksi bisu perjalanan cinta Putri Roro Jonggrang dengan Pangeran Bandung Bondowoso. Cerita dimulai dengan kematian ayah Putri Roro Jonggrang dalam perang oleh serangan Pangeran Bandung Bondowoso.

Roro Jonggrang yang memiliki paras rupawan menarik minat Pangeran Bandung Bondowoso. Mereka bertemu setelah Pangeran Bandung Bondowoso membunuh ayah Roro Jonggrang. Hingga akhirnya Pangeran Bandung Bondowoso memutuskan untuk menikahinya.

Namun dalam keadaan sedih dan mengetahui bahwa ayahnya akan dibunuh oleh Pangeran Bandung Bondowoso, ia memilih untuk tidak menerima lamarannya. Tak ingin menyakiti hati Pangeran Bandung Bondowoso, Putri Roro Jonggrang mengajukan permohonan yang berat.

Permintaannya adalah meminta 1000 candi dibuat dalam satu malam. Dengan kesaktian Pangeran Bandung Bondowoso, akhirnya permintaan itu dikabulkan. Pangeran Bandung Bondowoso yakin karena Pangeran Bandung Bondowos bisa memanggil makhluk halus yang bisa membantunya membangun 1000 candi dalam satu malam.

Hal ini membuat Putri Roro Jonggrang khawatir, sehingga Putri Roro Jonggrang bermaksud untuk menggagalkannya dengan membangunkan ayam-ayam untuk berkokok dan para Jin mengira matahari telah terbit dan semua Jin telah meninggalkan kuil yang baru dibangun pada tahun 999.

Mengetahui hal tersebut, Pangeran Bandung Bondowoso marah dan mengutuk Putri Roro Jonggrang menjadi candi untuk menyelesaikan candi yang ke 1000.

daya tarik

Berwisata ke tempat yang sarat akan sejarah memang menjadi sensasi tersendiri. Di tempat wisata ini, Anda tidak hanya bisa berwisata dan menikmati keindahan alamnya, tetapi Anda juga bisa berwisata sekaligus mempelajari sejarah tempat ini.

Pelajari budaya dan sejarah

Anda dapat mempelajari budaya dan sejarah yang terukir pada setiap relief batu candi dan menceritakan kehidupan pada masa itu. Dipimpin oleh seorang pemandu, pelajari tentang sejarah dan budaya dari apa yang tertulis di batu candi. Karena berwisata di tempat-tempat bersejarah pasti akan menambah pengetahuan Anda.

Pameran seni

Jika Anda mampir ke sini Anda bisa melihat pertunjukan seni pada hari Selasa, Kamis dan Jumat. Namun, pertunjukan seni ini bisa Anda saksikan di Kompleks Candi Prambanan. Panggung ini menampilkan tarian, musik Jawa dan drama. Pertunjukan seni ini biasanya dimulai pada pukul 19.30 – 21.30 WIB.

tempat foto

Bagi Anda yang suka berfoto, lokasi ini juga sangat menarik untuk dijadikan spot foto. Dengan latar belakang candi yang tertata rapi didukung oleh langit biru yang indah dan kilasan awan, foto Anda akan semakin indah.

Tidak hanya itu, di tempat ini juga banyak terdapat pohon-pohon besar yang bisa Anda padukan dengan keindahan pura untuk mengambil foto yang lebih indah.

Naik sepeda keliling candi

Bagi Anda yang lelah berjalan-jalan dan melihat-lihat candi yang berjejer rapi, Anda juga bisa menggunakan sepeda untuk menikmati keindahan candi. Waktu terbaik untuk bersepeda adalah di pagi hari karena udaranya segar dan tidak terlalu panas dari terik matahari.

Menikmati matahari terbit dan terbenam

Karena waktu operasional sudah menyesuaikan sunrise dan sunset. Di kompleks candi Anda dapat menikmati matahari terbit dan terbenam. Anda dapat mengambil momen sebagai latar belakang foto. Selain itu, jika foto diambil melawan matahari, akan menghasilkan siluet yang sangat mengesankan.

alamat

Anda bisa mengunjungi Candi Sewu di Tlogo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Yogyakarata sangat singkat jika hanya mengunjungi satu tempat wisata saja, anda juga bisa mengunjungi tempat wisata lain yang ada di dekatnya.

Misalnya, Candi Lumbung berjarak 450 m, Candi Prambanan berjarak 2,2 km, atau Candi Perwara berjarak 1,5 km.

harga tiket

Jika ingin ke sini, Anda perlu membayar tiket masuk sebesar Rp40.000 untuk dewasa dan Rp20.000 untuk anak-anak. Selain itu, biaya parkir kendaraan sebesar Rp 2000 untuk roda dua dan Rp 5000 untuk roda empat.

jam operasional

Anda dapat mengunjungi candi ini setiap hari mulai pukul 06.00 – 17.00 WIB

perabot

Seperti halnya tempat wisata lainnya, pengelola juga menyiapkan fasilitas penunjang agar wisatawan merasa nyaman saat berwisata. Beberapa fasilitas seperti:

  • Parkir Kendaraan
  • Toilet
  • ruang sholat
  • kursi untuk istirahat

Nah, untuk mencari pilihan akomodasi, kamu perlu mencari penginapan terdekat dari tempat wisata.

Bagi wisatawan yang ingin menginap di dekat candi, tidak perlu khawatir karena ada banyak pilihan akomodasi di sini. Properti ini termasuk Rumah Desa Homestay yang berjarak 1 km, Poeri Devata Resort Hotel yang berjarak 1,8 km, atau Joglo Ayem Tentrem yang berjarak 2,6 km.

Jadi jika Anda merasa lapar maka tidak perlu khawatir karena ada banyak restoran yang bisa dipilih di kawasan pura ini seperti yang berjarak beberapa meter, atau Waroeng Kebon Ramayana yang hanya berjarak 400 meter, 1 km.

pertanyaan dan jawaban

Berikut daftar pertanyaan terkait atraksi budaya ini:

Kesimpulan

Berwisata ke tempat-tempat wisata yang memiliki sejarah dan budaya menawarkan perasaan yang mendebarkan. Anda pasti akan dapat menambah pengetahuan Anda tentang Candi Sewu Jogja yang sebelumnya tidak Anda ketahui.

Source: dolanyok.com

Related Articles

Back to top button