Tempat Wisata

Tiket & Objek Wisata LEMPUYANG PURA Januari 2024

Pura Penataran Agung Lempuyang

  • Biaya masuk: 30.000 hingga 55.000 Rp
  • Jam buka: 6 pagi – 7 malam
  • Nomor telepon: (0363) 4301326
  • Alamat lokasi : Jl. Pura Telaga Mas Lempuyang, Tri Buana, Abang, Karangasem, Bali, Indonesia, 80852

Pura Lempuyang adalah salah satu pura tertua dan paling dihormati di Bali. Berada di ketinggian 1.174 meter di atas permukaan laut, candi ini seolah berada di atas awan. Tempat wisata yang juga merupakan tempat suci bagi umat Hindu ini terletak di Kabupaten Karangasem.

Berjarak 19 km dari Gunung Agung, tempat ini menjadi spot foto populer bagi para wisatawan. Gerbang di puncak menawarkan latar belakang panorama yang menakjubkan dan dijuluki “Gerbang Surga”. Bahkan saat Gunung Agung meletus, minat wisatawan untuk mengabadikan momen tersebut semakin meningkat.

Biaya masuk Pura Lempuyang

Untuk memasuki pura, wisatawan hanya perlu membayar Rp30.000 hingga 55.000. Pajak semacam itu belum diperbolehkan karena belum ada peraturan yang mengaturnya. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah meningkatnya pungli ilegal.

Biaya masuk Pura Lempuyang

Baca : Tiket Masuk TIRTA GANGGA Bali dan Kegiatannya

Bagi wisatawan mancanegara, silakan membaca artikel ini untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai candi ini (biaya masuk untuk orang asing dan aktivitas puncak).

Jam Buka Pura Lempuyang

Wisatawan bisa datang ke kuil ini setiap hari. Buka dari jam 6 pagi sampai jam 7 malam. Waktu terbaik untuk datang ke sini adalah sore hari saat matahari mencapai titik keemasannya.

Berbagai kegiatan wisata

sebuah bangunan candi yang megah dengan berbagai patung dan ornamensebuah bangunan candi yang megah dengan berbagai patung dan ornamenBangunan candi dengan berbagai patung dan ornamennya siap menyambut pengunjung yang datang ke sini. Foto: Google Maps/Yung-Chang Chen

Pura Lempuyang berjarak dua jam berkendara dari Denpasar. Kawasan candi sendiri terbagi menjadi tiga tingkat tergantung akses bagi wisatawan. Hanya tingkat pertama yang dijadikan kawasan wisata, sedangkan dua lantai lainnya digunakan untuk salat.

Setiap wisatawan yang memasuki kawasan pura wajib mengenakan selendang atau sarung. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesucian pura. Wisatawan yang tidak membawa pakaian atau sarung dapat menyewanya di lokasi pura.

Baca: Tiket Masuk Pura Tanah Lot dan Tempat Wisata

Keajaiban tujuh candi

Matahari mengintip sejenak dari balik kuilMatahari mengintip sejenak dari balik kuilSejenak matahari mengintip dari balik candi. Foto: Instagram/agusartadii

Pura Lempuyang terbentang di lereng Gunung Lempuyang dan memiliki tujuh kompleks candi dengan keindahan yang unik. Candi utama di atas merupakan candi paling fotogenik dengan panorama alam yang mempesona.

Pura yang terletak di Bukit Bisnis ini sering dikunjungi umat Hindu Bali untuk memuja Ida Sanghyang Widhi Wasa. Pura ini diyakini sebagai landasan spiritual pulau Bali dan pusat kegiatan keagamaan.

Bangunan suci ini diyakini sudah ada pada zaman pra Hindu-Buddha dan awalnya terbuat dari batu. Lempuyang diartikan sebagai cahaya Tuhan yang terang benderang. Saat cuaca cerah, wisatawan bisa menikmati pemandangan Gunung Agung yang berjarak sekitar 19 kilometer.

Jalan dan tangga menuju Pura LempuyangJalan dan tangga menuju Pura LempuyangUntuk menuju pura induk, wisatawan harus menaiki sekitar 1.700 anak tangga melewati enam pura lainnya yang ada di kawasan wisata Pura Lempuyang Karangasem. Foto: Google Maps/Palgunadi Wayan

Pura ini terdiri dari beberapa pura pendukung pura utama Pura Lempuyang Luhur. Untuk menuju candi induk, wisatawan harus menaiki 1.700 anak tangga melewati enam candi lainnya. Rute trekking dimulai dari Pura Telaga Mas dan memakan waktu sekitar 2 jam.

Selama perjalanan, wisatawan disuguhi pemandangan alam Kabupaten Karangasem yang menakjubkan dari ketinggian. Udaranya sejuk dari pepohonan rindang di hutan yang masih asri. Di alam liar, Anda bisa mendengar kicauan burung dan sesekali melihat monyet liar berkeliaran.

Bila tidak berkabut, wisatawan bisa menyaksikan megahnya Gunung Agung, kota Amlapura, dan Pantai Amed. Ada beberapa batasan saat trekking menuju puncak. Misalnya saja larangan berbicara kasar, memakai atau memakan daging babi.

Mengambil foto di “Gerbang Surga”

Gate of Heaven merupakan gapura setinggi 4 meter yang sangat populer sebagai spot foto dengan panorama Gunung AgungGate of Heaven merupakan gapura setinggi 4 meter yang sangat populer sebagai spot foto dengan panorama Gunung AgungGate of Heaven merupakan gapura setinggi empat meter yang sangat populer sebagai spot foto dengan panorama Gunung Agung. Foto: Instagram/jordhammond

Pura Lempuyang Luhur memiliki gapura setinggi empat meter yang menjadi tempat berfoto prima. Terlihat sangat fotogenik dengan latar belakang panorama Gunung Agung dengan langit biru yang magis dan memukau. Gerbang di bagian tertinggi candi menyandang julukannya Gerbang ke surga atau gerbang menuju surga.

Untuk berpose di tengah gerbang yang menjulang tinggi ini, wisatawan rela bergantian mengantri bersama wisatawan lainnya.

Daya tarik wabah ini

Pura Lempuyang Karangasem menjadi tujuan wisatawan menyaksikan letusan Gunung AgungPura Lempuyang Karangasem menjadi tujuan wisatawan menyaksikan letusan Gunung AgungPura Lempuyang Karangasem menjadi tujuan wisatawan menyaksikan letusan Gunung Agung. Foto: Instagram/pura_lempuyang

Saat Gunung Agung meletus, Kabupaten Karangasem terkena dampaknya. Letusan gunung di sisi utara Kabupaten Karangasem ini membawa banyak berkah dan manfaat.

Bahan baku pasir dan batu lahar dingin di Bali berasal dari muntahan Gunung Agung secara berkala. Hampir seluruh pahatan batu candi, gapura, dan pelinggih di Bali berasal dari batu lava.

Pura Lempuyang Luhur merupakan tempat populer bagi wisatawan untuk menyaksikan letusan Gunung Agung. Sekitar 19 km jauhnya, kepulan asap kawah Gunung Agung terlihat jelas. Wisatawan dalam dan luar negeri datang untuk mengabadikan momen lava panas Gunung Agung yang bersinar dalam kegelapan.

Momen matahari terbit dan terbenam

Sunset di Pura Lempuyang Sunset di Pura Lempuyang Salah satu daya tarik yang ditunggu-tunggu wisatawan yang datang ke sini adalah menikmati matahari terbenam. Foto: Google Maps/JIRAYU CHAENGWATTANA

Pesona Pura Lempuyang Luhur terpancar saat menjelang matahari terbit dan menjelang terbenamnya matahari. Pemandangan khas Bali dengan latar belakang Gunung Agung menjadi keistimewaan Pura Lempuyang Luhur Bali.

Wisatawan dapat menikmati pemandangan 360⁰ area candi. Pura ini merupakan tempat yang mempesona untuk menikmati keindahan matahari terbenam. Apalagi di Situs Gerbang atau Candi Bentar yang menyandang julukan tersebut Gerbang Surga.

Untuk mengambil foto dengan pantulan pura dan matahari terbenam, pengunjung bisa menggunakan cermin. Beberapa pengunjung sering salah mengira bahwa candi tersebut memiliki semacam kolam atau air sebagai backdrop foto. Foto dengan pantulan dibuat menggunakan cermin untuk memberikan tampilan yang lebih dramatis.

Akses menuju Pura Lempuyang

Dari kota Denpasar, lokasi Pura Lempuyang dapat ditempuh dengan perjalanan kurang lebih 2 jam. Kemungkinan rutenya antara lain kawasan wisata Candi Dasa melalui kota Amlapura.

Alternatif lain yakni melalui Jalan Kecamatan Karangasem. Melalui kota Semapura dengan jalan menuju Besakih. Pengunjung bisa menggunakan sepeda motor atau mobil sewaan. Saat ini transportasi semakin sulit didapat dan akan lebih hemat jika menggunakan sepeda motor sewaan atau kendaraan pribadi.

Lokasi Pura Lempuyang

Wisata pura ini berlangsung di Desa Tista, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali. Perjalanan menuju pura memakan waktu kurang lebih 88 kilometer dari Bandara Ngurah Rai atau kawasan Pantai Kuta. Bisa memakan waktu sekitar 2,5 jam.

Source: travelspromo.com

Related Articles

Back to top button