Berita Wisata

Tim Global UNESCO Lakukan Penilaian Geopark Meratus Selama 7 Hari

BANJARBARU, clickkalsel.com – Tim Delegasi Global Geopark Network (GGN) bertolak ke Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk melakukan Misi Penasihat dan Pra-Penilaian Geopark Nasional Meratus ke UNESCO Global Geopark Meratus, Selasa (25/10/2022). Dalam hal ini, Pemprov Kalsel membuka ruang koreksi bagi tim penilai.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor melalui Sekda Kalsel Roy Rizali Anwar bersama Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Daerah Setda Nurul Fajar Desira dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel Hanifah Dwi Nirwana menyambut baik kedatangan tim GGN.

Sekda Roy berharap tim bisa menikmati seluruh keindahan alam Kalsel, termasuk kawasan Pegunungan Meratus. Dengan pengawasan ini, kata dia, diharapkan Geopark Meratus Indonesia masuk dalam UNESCO Global Geopark.

“Jika ada hal-hal yang perlu diperbaiki, silakan beritahu kami agar kami bisa mengisi kekosongan yang ada,” ujarnya.

Sekda juga meminta kepada Kabid I Setda Provinsi Kalsel untuk mendampingi tim menelusuri destinasi wisata mulai dari wisata alam, kuliner, UMKM dan agar pengunjung terkesan selama berada di Kalsel.
Sekda menjelaskan, tim akan mengunjungi sejumlah geosite yaitu Konservasi Monyet Bekantan (Bekantan Research Station) di Pulau Curiak, Kabupaten Barito Kuala.

Selanjutnya, tim GGN juga akan mengunjungi Geosite Kiram Serpentinite, Kabupaten Banjar, Geosite Hutan Serpentinite Sultan Adam Mandiangin dan Pusat Informasi Geologi dan Geopark Sultan Adam Mandiangin.

Direncanakan juga Konservasi Anggrek dan Rusa Sambar Sultan Adam Mandiangin, Intan Adat Cempaka, Kota Banjarbaru, Desa Purun dan Desa Sasirangan (Kota Banjarbaru), Desa Wisata Belangian (Kabupaten Banjar) dan Hutan Hujan Tropis Kahung, Kabupaten Banjar.

Baca Juga: Keindahan Foto Geopark Meratus Dipamerkan di Jakarta, Muhidin: Kami Bangga!

Baca Juga: Kalsel Berharap Kasus Gagal Ginjal Akut Tidak Ada di Kalsel

Kunjungan selanjutnya adalah ke kawasan Tambang Batubara Oranje Nassau (Pengaron), Kabupaten Banjar, Balai Adat Malaris, Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Pasar Terapung Lok Baintan, Kabupaten Banjar.

“Geosite lainnya akan ditampilkan secara visual,” tambahnya.

Kegiatan Berkas Bedah ini akan dilaksanakan di Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan, sehingga aturan dan persyaratan dokumen proposal UGGP dapat lebih dicermati dan disempurnakan.

Hal ini disesuaikan dengan hasil kegiatan berupa evaluasi dokumen dossier UGGP, evaluasi persyaratan wajib dan kelengkapan geosite, rekomendasi penyempurnaan dokumen dossier UGGP dan rekomendasi.

“Pedoman komentar terkait pengembangan 5 geosite teratas untuk mendukung Geopark Nasional Meratus ditetapkan sebagai UGGP,” pungkas Roy.

Sementara itu, Jendral Global Geoparks Network (GGN) dan Ketua UNESCO Global Geoparks Council (UGGP), DR Guy Martini mengatakan, pihaknya dan timnya akan bekerja sama untuk menganalisis situasi dan memberikan saran.

Guy Martini juga mendukung pengembangan geopark di Indonesia, khususnya di Kalimantan.

Durasi kunjungan tim GGN ke Kalsel kurang lebih 7 hari.

Selain DR Guy Martini yang didampingi oleh Daniela Inacia Santos sebagai sekretaris pribadi, Ir Hanang Samodra selaku peneliti senior bidang geologi, BRIN Research Center for Geological Resources serta perwakilan UNESCO untuk Geopark Indonesia.

Selanjutnya, DR Budi Martono, Ketua Indonesian Network, Dewan Penasehat Global Geoparks Network (GGN) dan Managing Director UGGP Sewu. Anggota tim lainnya adalah Dr. Ir Jatmika Setiawan, MT, Peneliti Geologi dari UPN Veteran Yogyakarta, serta Konsultan Geopark Nasional Meratus.

Terakhir adalah Dr. Ir Joko Soesilo, MT selaku Peneliti Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta, sekaligus Konsultan Geopark Nasional Meratus. (rizqon)

Penerbit: Amran

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button