Berita Wisata

Tren traveling di masa pandemi, tak perlu jauh-jauh

Jakarta, CNNIndonesia

Pandemi Covid-19 mengubah cara wisatawan dalam seleksi dan perjalanan. Ada beberapa tren baru dalam berwisata di masa pandemi.

Sebelum pandemi, Anda mungkin sudah bisa merencanakan perjalanan dengan mudah. Tidak terlalu banyak pertimbangan yang diperlukan, selain masalah waktu dan biaya.

Namun di masa pandemi, sepertinya trennya banyak hal yang harus diperhatikan saat seseorang pergi berlibur.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

Berikut beberapa tren wisata di masa pandemi, berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

1. Dekat dengan destinasi wisata

Sekretaris Kemenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, banyak orang yang kini bepergian ke tempat tujuan yang lebih dekat.

“Masyarakat sekarang bepergian lebih dekat karena berbagai pertimbangan,” kata Giri saat webinar bersama tiket.com, Selasa (13/12).

Dalam hal ini, lokasi terdekat mengacu pada perjalanan domestik. Tidak lagi bepergian di luar negeri, cukup menikmati keindahan nusantara.

Salah satu pertimbangannya adalah anggaran lebih banyak dialokasikan untuk kesehatan. Selain itu, pembatasan negara tujuan wisata juga menjadi alasan dalam kasus ini.

2. Aspek sanitasi

Aspek kesehatan menjadi salah satu hal penting yang diperhatikan banyak orang ketika mereka menginginkannya bepergian selama pandemi. Wajar saja, infeksi virus corona penyebab Covid-19 masih menghantui masyarakat global.

Aspek kesehatan ini juga secara umum akan mempengaruhi kebijakan terkait pandemi di beberapa destinasi wisata.

3. Memilih wisata alam





Pengunjung menaiki perahu di Pantai Mutiara, Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (8/5/2022).  Wisata pantai andalan Kabupaten Trenggalek ini ramai pengunjung saat libur lebaran.  ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/aww.Menggambar. Wisata alam menjadi destinasi populer di masa pandemi. (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)

Pembatasan perjalanan dan keinginan untuk mencari pengalaman berbeda membuat wisata bernuansa alam menjadi sangat populer di masa pandemi. Berada di alam dianggap sehat, baik secara fisik maupun psikologis.

Berbagai desa wisata menjadi destinasi pilihan banyak orang di masa pandemi. Selain itu, banyak pelancong juga memilih untuk melakukan perjalanan darat ke tujuan mereka.

4. Pemesanan menit terakhir

Mempertimbangkan perubahan peraturan atau pembatasan perjalanan mendorong wisatawan untuk memilih melakukan reservasi mendekati waktu yang dijadwalkan.

5. Diisi dengan turis muda

Milenial dan Generasi Z mendominasi demografi wisatawan selama pemulihan.

6. Pertimbangkan pariwisata berkelanjutan

Selama pandemi, banyak wisatawan juga mempertimbangkan timbal balik terhadap lingkungan atau masyarakat setempat. Mereka ingin memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Banyak dari mereka juga yang memilih destinasi atau paket wisata yang mengusung konsep berkelanjutan.

“Trennya adalah wisatawan bersedia membayar lebih untuk tujuan tersebut khawatir masalah daya tahan. Mereka juga ingin berpartisipasi dalam isu lingkungan,” kata Giri.

(els/asr)

[Gambas:Video CNN]

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button