Berita Wisata

Tuduhan pungli di Pantai Toronipa Konawe ramai diperbincangkan di media sosial

Konawe – Dugaan Pungli di Pantai Toronipa, Desa Toronipa, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sulawesi Tenggara), ramai diperbincangkan di media sosial (medsos) oleh netizen beberapa hari ini.

Berdasarkan pantauan media sosial Facebook (FB) Kendariinfo, wisatawan yang berkunjung ke Pantai Toronipa mengaku kesal dengan pemerasan tersebut.

Salah satunya adalah akun FB atas nama Rizal Kendari. Dalam pesan yang diunggah di grub FB Sultra Watch pada Rabu (21/12/2022), ia mengaku begitu kejam dugaan pungli di Pantai Toronipa. Pasalnya, isi kantong pengunjung yang berencana berwisata justru dikosongkan oleh ulah oknum yang tidak bertanggung jawab.

Pantai Toronipa sangat kejam, Anda membayar 20.000 untuk masuk, 50.000 untuk menggelar tikar di atas pasir, 10.000 untuk masuk kamar mandi, 200.000 untuk gazebo. Alih-alih melakukan tur, kami akan memberikan diri kami sendiri sehingga kami dirawat dengan baik. Di mana kehadiran pemerintah dalam hal ini“, dia mengaku.

Akun FB lain bernama Jasa Prasta yang diunggah di grup FB yang sama pada Selasa (20/12) mengaku ada pembayaran tanpa tiket di pintu masuk pantai Toronipa. Namun, saat wisatawan memasuki kawasan pantai, masih ada lagi pajak yang harus dibayar pengunjung.

Agak lucu di pantai Toronipa. Uang masuk mobil 50 ribu, motor 20 ribu. Ketika Anda masuk ada hak parkir lain. Masuk ke dalam, tidak ada tiket. Coba buka beberapa detail penghasilan bulanan Pantai Toronipa. Kalau hanya 5 juta sebulan, semua satpam di pintu masuk Pantai Toronipa perlu diperiksa.,” dia berkata.

Berbeda dengan pengaduan di akun FB atas nama Wiwida Adhy yang dipublikasikan Selasa (20/12) kemarin. Ia ingin mengetahui dengan pasti berapa anggaran untuk masuk ke kawasan pesisir dan dikelola oleh siapa.

Sebenarnya, berapa biaya masuk ke Toronipa dan pihak mana yang bertanggung jawabkamu,” tulisnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kadisparekraf) Sultra, Belli Harli Tombili, yang pernah dikonfirmasi Kendariinfo, mengatakan pengelolaan kawasan pantai Toronipa tidak dikelola Pemprov Sultra seperti Pulau Bokori. Dikatakannya, pantai khususnya di bagian pengambilan tiket (biaya retribusi) pernah dikelola oleh Pemkab Konawe. Namun, dia ragu apakah hukuman itu masih ditangani oleh Pemkab Konawe atau sudah dialihkan ke yang lain.

“Di wilayah Toronipa, banyak tanah milik masyarakat. Tiket masuk dulunya ditangani oleh Pemerintah Kabupaten Konawe, namun saat ini sepertinya tidak lagi ditangani oleh Pemerintah Kabupaten Konawe. Kami butuh konfirmasi dari Konawe,” katanya melalui WhatsApp.

Untuk mengetahui secara pasti siapa pengelola Pantai Toronipa dan menjawab kekhawatiran pengunjung, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab Konawe dalam waktu dekat.

“Nantinya Dispar Sultra akan berkoordinasi dengan Pemkab Konawe terkait pengelolaan kawasan Toronipa,” pungkasnya.

Tampilan postingan: 60

PUBLISITAS

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button