Berita Wisata

Turis Bali Berselancar Dibungkus Sampah, 500 Petugas Bersihkan Pantai

Denpasar, CNN Indonesia

Sebuah video yang memperlihatkan seorang warga negara asing (WNA) tersapu ombak yang dipenuhi sampah saat ia berselancar atau berselancar di Pantai Batu Bolong, Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Balimenjadi viral di media sosial.

Diketahui, peristiwa itu terjadi pada Selasa (11/10) pagi.

Dalam video tersebut, turis berbaju merah muda itu berjuang untuk berdiri karena kakinya terbungkus sampah.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

Kemudian gelombang lain seolah datang menerjangnya yang menyebabkan dia tenggelam selama beberapa detik dan saat bule mulai bangun kepalanya penuh dengan sampah yang tersangkut.

Setelah dikonfirmasi, Koordinator Deteksi Pembuangan Sampah Laut (Desalut) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, I Made Gede Dwipayana membenarkan kejadian tersebut.

“Viralnya bule surfing itu kasusnya di Batu Bolong”, ujarnya saat dihubungi, Kamis (13/10).

Dikatakannya, sampah yang ada di pantai merupakan sampah lokal atau sampah dari sungai-sungai yang ada di kawasan pantai.

“Tapi selalu sampah lokal dari sungai-sungai yang ke laut, bukan sampah yang dikirim oleh angin barat atau angin barat. Karena pengaruh hujan, dan itu (sampah) di pinggir kalau airnya masih bagus dan jelas karena belum ada kiriman karena pengaruh angin barat,” katanya.

Ia juga menyebutkan untuk membersihkan sampah di pantai harus dilakukan secara manual, karena alat pembersih seperti alat berat sulit masuk ke pantai.

“Masalahnya peralatan kita tidak bisa ke sana karena masih manual. Karena jenis pantai di utara agak susah, ditambah pasirnya gembur, harus manual dan itu campuran sampah kayu dan plastik. ,” dia berkata.

500 orang dikerahkan untuk membersihkan sampah di pantai Badung

Lebih lanjut, Dwipayana mengatakan, tumpukan sampah mulai muncul dan mencemari sejumlah titik di sepanjang pantai Kabupaten Badung dalam beberapa pekan terakhir.

“Mulai minggu-minggu ini, mungkin pengaruh hujan kemarin. Muncul tapi masih di wilayah utara. Kalau Legian Seminyak (Kuta) masih belum, tapi dominan di wilayah utara”, katanya.

Ia menyebutnya sampah lokal, karena dikirim dari sungai ke daerah pesisir.

Beberapa pantai yang berserakan di kawasan Kuta Utara adalah Pantai Batu Belig, Pantai Batu Bolong dan Pantai Petitenget dan lain-lain.

“Tim kami belum turun, karena baru muncul itupun masih ada sampah dari sungai hingga pantai. Sudah dibersihkan terutama di kawasan Pantai Petitenget, sudah mulai, kami (bersihkan) beberapa waktu lalu. hari,” kata Dwipayana.

Namun, pihaknya memperkirakan akan ada musim angin barat yang setiap tahun dapat menyeret berton-ton sampah ke laut, salah satunya mempersiapkan diri untuk mengerahkan hingga 500 orang dan peralatan pendukung untuk membersihkan sampah di pantai.

“Antisipasi kami untuk DLHK masih ada dan SOP sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Untuk staf sekitar 500-an, kami turunkan petugas sweeping di sepanjang pantai, lalu ada lima alat berat, ada dua pembersih pantai, mungkin jika diperlukan kami juga akan menggunakan ekskavator nanti,” jelasnya.

Ia menjelaskan, setiap tahun, antara Oktober hingga November, kiriman sampah kerap muncul. Selain itu, ketika musim angin barat datang, banyak sampah yang terdampar di sepanjang pantai Badung.

“Kita antisipasi bulan-bulan rawan ini. Apalagi Oktober dan November. Sudah mulai. Ini siklus tahunan, normal.

(kdf/anak)

[Gambas:Video CNN]

Source: www.cnnindonesia.com

Related Articles

Back to top button