Berita Wisata

Turis India Goyang Pengusaha Selancar di Kuta

Badung

Aksi wisatawan India ini benar-benar menggoyahkan para pengusaha rental selancar di kawasan Pantai Kuta Bali. Mereka sering menegosiasikan harga dari depan.

Pemilik persewaan selancar di Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali mengeluhkan minimnya penyewa dan banyak wisatawan yang menawar harga persewaan selancar yang mereka kelola. Turis India adalah salah satu yang paling dikritik oleh perusahaan persewaan selancar.

Jack Basri, pria asal Denpasar, mengaku hanya bekerja untuk orang. Pria 49 tahun itu sudah bekerja di Pantai Kuta sejak berusia 11 tahun. Dulu, ia hanya menjual minuman, namun kini usahanya berkembang menjadi persewaan papan dan jasa kursus selancar.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

“Kalau belajar, harga paling murah sudah sama dengan guru Rp 150.000 per jam, sedangkan uang sewa dewan Rp 50.000 per jam,” ujarnya saat ditemui dalam rapat, Minggu (30/10/2022). .

Namun, harga yang ditetapkan akan berubah. Jika air pasang, harga sewa papan dan kursus selancar juga bisa naik.

“Kalau ramai kita tambah juga karena stok guru terbatas dan harus profesional, saya hanya punya 3 guru,” jelasnya.

Menurutnya, turis India adalah penyewa yang paling ribet dari segi harga. Memang, turis India tidak segan-segan menarik kembali uang sewanya jika tidak mendapatkan potongan harga.

“Mereka penawar, harganya terlalu gila kalau habis. Kemudian setelah (sewa) dia minta diskon, kalau tidak (dapat diskon) uangnya dibawa kembali,” katanya.

Dia juga mengatakan bahwa turis dari Indonesia adalah yang paling enak.

“Saya tidak tahu kalau orang Indonesia yang terbaik menurut saya, kalau belajar mereka menerima penghargaan ini. Dan itu yang paling saya suka saat liburan sekolah karena masyarakat kita akan ramai dengan kita”, ungkapnya.

Banyak turis yang mau menawar

Hal senada juga diungkapkan Aris Julianto (28), pria asal Jember yang mengaku bule yang datang ke Pantai Kuta kerap melakukan negosiasi harga. Bahkan, menurut dia, pemilik persewaan selancar di Pantai Kuta mematok harga yang sama.

Aris sendiri sudah mematok harga Rp 200.000, paling murah kalau ada yang menawar. Karena menurutnya itu untuk jasanya sebagai guru.

“Hari ini banyak tamu yang menawar, bule juga banyak yang menawar, jadi kami sudah (memperbaiki) dalam kisaran tetap 200.000 rupee,” katanya.

I Nyoman Darsa, 51, dari Kuta dari Jery Bar, mengaku sudah 10 tahun mengembangkan bisnis jasa papan selancar dan pelajaran selancar. Menurutnya, dibandingkan tahun 2019, tingkat kehadiran saat ini bisa dibilang tenang.

“Sedikit sepi, mungkin pengaruh penataan pantainya karena kita mau perbaiki, makanya kita dukung penataan Samigita,” ujarnya kepada detikBali, Minggu (30/10/2022).

Untuk harga les selancar, Nyoman Darsa mematok harga Rp 200 ribu per jam dan ini sudah dengan jasa guru profesional. Sedangkan sewa papan selancar mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per jam.

Selain kurangnya penyewa, Nyoman Darsa mengatakan terkadang tamu datang untuk menawarkan jasanya. Alhasil, dia mematok harga sewa papan maksimal Rp 50.000.

“Ya, itu benar-benar murah,” katanya.

—-

Artikel ini pernah dimuat di detikBali dan bisa dibaca selengkapnya di sini.

Tonton Video “Jemari Turis Amerika Patah Saat Berselancar di Mentawai”
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button