Berita Wisata

Uji nyali Anda di makam gua Londa Toraja yang dipenuhi tengkorak, horor tapi seru

Toraja Utara

Londa Toraja adalah wisata pemakaman gua yang terletak di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulawesi Selatan). Kunjungan ke makam yang dipenuhi tengkorak berjajar ini memiliki nuansa horor sekaligus seru.

Londa Toraja menawarkan pemandangan unik kuburan suku Toraja. Untuk mengunjungi wisata makam Londa Toraja ini, wisatawan dapat mengakses jalan darat sejauh 5 kilometer dari kota Rantepao menuju desa Sangbua di kecamatan Kesu, Toraja Utara.

Sedangkan pengunjung dari kota Makale Tana Toraja harus menempuh jarak sekitar 16 km untuk sampai ke tempat wisata Londa Wisata.

Setibanya di lokasi wisata, pengunjung akan melihat sebuah pintu dengan tulisan khas ‘Londa’. Untuk memasuki area goa, pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar Rp 15.000 per orang.

Saat memasuki Gua Londa, wisatawan langsung disambut dengan tengkorak yang berjejer di dinding gua. Perasaan ngeri sangat kuat saat melihat pemandangan tersebut, namun membuat Anda ingin terus menjelajahi area makam Londa Toraja lebih jauh lagi.

Ada juga beberapa botol plastik berisi air, bunga, rokok dan siri. Benda-benda tersebut merupakan sesajen yang ditinggalkan oleh keluarga almarhum sebagai tanda penghormatan.

Seorang pemandu wisata bernama Rey yang menemani tim detikSulsel mengatakan, banyak wisatawan yang menganggap plastik dan bunga adalah sampah.

“Tapi sebenarnya bukan sampah, ini sesajen untuk jenazah di sini. Rokok, air, dan sirih itu tandanya keluarga sudah datang untuk menunaikan ibadah haji,” jelas Rey, Jumat (4/11/2022).

Panjang Gua Londa sekitar 1 kilometer. Menjelajahi isi gua memiliki nuansa tersendiri. Ruangan gua gelap dan hanya diterangi oleh petromax yang dibawa oleh pemandu.

Deretan tengkorak di sepanjang dinding gua memberikan kesan horor yang sangat kuat. Ini seperti sedang diuji.

Rey juga menjelaskan bahwa di Gua Londa terdapat ribuan mayat yang berusia puluhan hingga ratusan tahun. Hal ini dibuktikan di luar goa terdapat Erong atau peti mati yang digunakan oleh nenek moyang suku Toraja.

“Erong adalah peti mati nenek moyang kita. Sekarang peti mati modern sederhana, dulu ada beberapa jenis bentuk. Nah, biasanya di dalam Erong ada mayat satu keluarga, jadi ada banyak di dalamnya,” kata Rey.

Penampakan tengkorak berjajar di utara Londa Toraja.Penampakan tengkorak berjajar di utara Londa Toraja. Foto: Rachmat Ariadi/detikSulsel

Selain menikmati wisata horor seru menjelajah gua, ada beberapa spot foto menarik. Saat sampai di spot foto ini, rasa takut saya seakan hilang.

Terlihat banyak pengunjung yang suka berfoto langsung dengan tengkorak berusia ratusan tahun tersebut.

Seorang turis asal Malaysia, Muhammad Rizky, mengatakan mengunjungi Pemakaman Gua Londa adalah sebuah cerita tersendiri bagi dirinya dan keluarganya. Menurutnya, melihat ribuan tengkorak dan berfoto adalah pengalaman pertamanya.

“Pengalaman pertama (first experience). Agak seram, tapi seru banget karena bisa foto-foto dekat kepala (tengkorak),” ujarnya sambil tertawa.

Apalagi, Rizky baru mengetahui kekayaan budaya Toraja setelah mengunjungi Gua Londa. Kuburan batu, kata dia, merupakan bukti peradaban Toraja yang masih menjunjung tinggi adat.

“Kemudian saya hanya melihat-lihat di Internet. Sekarang saya bisa datang dan melihat langsung. Ini adalah jejak peradaban Toraja, sangat indah, dan banyak ilmu yang bisa dipelajari dari sini,” ujarnya.

Saksikan video “Siswa Toraja ‘Tantangan Maut’, seberangi jembatan yang dicurangi demi kebaikan sekolah”
[Gambas:Video 20detik]
(alk/hmw)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button