Berita Wisata

Untuk itu, Pemkab menutup akses wisata di tiga pantai tersebut

Salah satu akses pantai yang ditutup oleh pemerintah kabupaten adalah Pantai Kelingking. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Banyaknya WNA yang meninggal dunia saat berwisata ke Nusa Penida menjadi sorotan banyak pihak. Memang, dua korban terakhir yang hanyut terbawa arus di Diamond Beach, Desa Pejukutan, hingga kini belum ditemukan, setelah sembilan hari dilakukan penelitian. Situasi ini dibahas serius dalam rapat koordinasi terbatas Forkopimda Klungkung (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) di ruang rapat bupati, Kamis (12/1).

Dari pertemuan pimpinan masing-masing lembaga tersebut, akhirnya Pemkab Klungkung memutuskan untuk menutup akses wisatawan ke tiga pantai Nusa Penida tersebut. Pantai-pantai ini dinilai memiliki arus yang kuat dan sangat berbahaya bagi wisatawan yang ingin berenang atau snorkeling. Banyak orang asing terbukti tewas saat mati-matian mencoba berenang, meski sudah diperingatkan bahwa tempat itu berbahaya. Bupati Klungkung Nyoman Suwirta mengatakan tiga pantai ditutup untuk wisatawan, antara lain Diamond Beach, Kelingking Beach dan Angel Billabong.

“Akses ke objek masih diperbolehkan, tapi turun dari tebing ke pantai dan berenang di sana dilarang. Kami menutup akses ke pantai untuk pariwisata,” kata pejabat Bupati Suwirta.

Pantai-pantai ini dianggap tidak cocok untuk berenang. Sekarang, tanda-tanda yang mengkonfirmasi ini akan segera dipasang. Demikian juga tempat wisata lainnya yang dianggap perlu. “Selain itu juga akan ada penambahan petugas balawista di setiap objek wisata, untuk antisipasi agar tidak ada lagi wisatawan yang menjadi korban tenggelam atau hanyut terbawa arus wisatawan, selama ini kami kesulitan menyediakan lifeguard/Balawist karena kendala sumber daya manusia dan pembayaran gaji,” jelasnya.

Situasi di sekitar objek wisata juga harus dipasang CCTV, untuk memantau aktivitas wisata sebagai tanggung jawab pengawasan. Banyaknya korban asing tidak memberikan kesan kelalaian.

Kapolres Klungkung AKBP I Nengah Sadiarta dalam kesempatan itu mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya untuk mengimbau wisatawan yang berlibur di Nusa Penida agar tidak melakukan tindakan berbahaya. Pihaknya juga siap memimpin upaya pendampingan pengawasan. Selain itu, untuk lokasi wisata pantai di kabupaten Nusa Penida, Kapolres telah memberikan informasi kepada dinas pariwisata untuk terus memasang rambu-rambu atau himbauan terkait kerawanan di sekitar lokasi.

“Segala sesuatu yang berkaitan dengan aturan, rambu-rambu, perizinan dan keamanan di tempat wisata di Nusa Penida perlu diprioritaskan dan dikaji lebih lanjut, karena kawasan Nusa Penida merupakan tanggung jawab kita bersama,” ujarnya. . (Syariah/Balipos)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button