Berita Wisata

Upaya penyelamatan Pantai Indramayu dari abrasi dengan Geotube

Indramayu

Ganasnya Laut Pantura menyebabkan abrasi di pesisir pantai Indramayu, Jawa Barat. Pantai Rembat, Kecamatan Juntinyuat, salah satunya mengalami abrasi parah hingga hampir menenggelamkan sawah.

Menurut data, dari total 147 kilometer pantai Indramayu, 6,4 kilometer mengalami abrasi parah. Termasuk areal yang dilintasi PT. Pertamina Gaz.

Melihat hal tersebut, sejak tahun 2018, Pertamina Gas melakukan penelitian dan penanggulangan abrasi dengan sistem Geotextile Tube atau Geotube. “Kebetulan Pantai Rembat merupakan daerah operasi airway, sehingga penanggulangan bencana abrasi yang parah sedang dilakukan, antara lain dengan penggunaan geotextile tube pada tahun 2021,” kata Manajer Umum Pertagas Pertagas Timur Pertagas Hendra TP Nasution, Kamis (24/11). /2022).

Selain itu, di sepanjang sisi Geotube sepanjang 240 meter juga ditanami pohon bakau dan cemara laut untuk mencegah abrasi. Bahkan diharapkan akan meningkatkan sedimentasi, sehingga menjaga keutuhan bumi.

Hendra mengatakan, pemeliharaan mangrove secara intensif harus terus dilakukan. Karena selain dapat mencegah abrasi, juga dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat dengan tumbuhnya ekowisata mangrove di lokasi ini.

“Kami mengedukasi masyarakat, agar terhindar dari bencana abrasi. Sistem geotube dan pemeliharaan mangrove juga berdampak pada ekonomi kerakyatan,” ujarnya.

Penyuluh kehutanan mengatakan, abrasi pantai di wilayah Indramayu timur relatif menurun. Memang, beberapa garis pantai telah dipasang pemecah gelombang, termasuk Geotube.

“Rata-rata pantai yang masih mengalami abrasi berat berada di wilayah Indramayu bagian barat. Seperti Patrol, Kandanghaur dan Cantigi hingga Losarang. Walaupun di Cantigi ada yang sudah membaik,” kata Penyuluh Kehutanan Cabang Dinas Kehutanan Daerah. IX Provinsi Jawa Barat, Musa Musyaffa.

Seperti diketahui, kali ini Petragas kembali melakukan penanaman mangrove dan cemara laut bersama pemangku kepentingan dan mahasiswa dari daerah tersebut.

“Yang penting bukan jumlah pohon yang ditanam, tapi jumlah pohon yang bisa tumbuh. Makanya kami gencar menjaga pertumbuhan mangrove di sini,” pungkas Hendra.

(mso/mso)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button