Berita Wisata

Usia Pohon Durian di Rembang sudah mencapai 300 tahun, berikut 3 fakta dibaliknya

Usia Pohon Durian di Rembang sudah mencapai 300 tahun, berikut 3 fakta dibaliknya
Durian berumur ratusan tahun. ©jatengprov.go.id

Merdeka.com – Musim durian telah tiba. Warga di beberapa lokasi di Jawa Tengah terlihat merayakan panen durian. Begitu pula panen durian di Desa Pakis, Kecamatan Sale, Rembang.

Kepala Desa Pakis, kata Solikhin, di desanya rasa durian tak kalah nikmat dengan di desa lain. Bahkan ada pohon durian tua di sana. Usianya diyakini mencapai 300 tahun.

taboola tengah artikel

“BPSB Jateng melakukan pengecekan terhadap pohon durian tersebut. Rata-rata usianya 200-300 tahun. Pohon yang dipeluk oleh dua orang saja tidak cukup”, kata Solikhin seperti dikutip Jatengprov.go.id, Kamis (26/1).

Berikut ini lebih lanjut:

2 dari 4 halaman

akan dikembangkan

durian berumur ratusan tahun

©jatengprov.go.id

Terkait potensi durian yang berusia ratusan tahun itu, Solikhin berjanji akan mengembangkannya. Selain itu, ada warga yang menerima Rp 16 juta per panen durian.

Ia berharap, jika berhasil dikembangkan, akan berdampak pada kesejahteraan warga.

“Pak Tomo menjual tiga buah durian seharga Rp100.000. Artinya, jika dihitung satu pohon bisa mencapai Rp 16 juta. Bagaimana jika kita memperluas kata Solikhin.

3 dari 4 halaman

Datang langsung ke situs

Solikhin menambahkan, penjualan buah durian tepat di lokasi pohon durian. Pembeli bisa langsung ke desa Pakis untuk mendapatkan buah durian secara langsung.

Biasanya pembeli langsung ke pohon. Yang terkenal di sini adalah Pak Saeri dan Pak Tomo pemilik pohon durian. Ini kan umur pohonnya sudah tua atau tua,” kata Solikhin dikutip dari Jatengprov.go.id.

Ia menambahkan, ke depan pihaknya akan mensinergikan potensi pohon durian Pakis dengan potensi wisata alam di sekitarnya, seperti Bukit Gading.

4 dari 4 halaman

Kemudian Paket Wisata

durian berumur ratusan tahun

©jatengprov.go.id

Sementara itu, Bupati Rembang Abdul Hafidz mengatakan, menurutnya potensi durian yang dikaitkan dengan umur pohonnya sangat menarik untuk dijadikan paket wisata. Pihaknya juga berencana melakukan pengembangan pariwisata terhadap potensi tersebut.

“Nanti ada pohon durian yang sudah ada di sini selama 300 tahun dan masih produktif. Itu yang bikin penasaran. Nanti saya titipkan ke Kadispar terkait pengembangan pariwisata di Pakis. anggaran Rp 50 juta hingga Rp 100 juta untuk tahun 2024,” kata Abdul Hafidz.

[shr]

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button