Berita Wisata

Waktu terbaik untuk mengunjungi Air Terjun Leke-leke

tabanan

Tak jauh dari jalan utama Singaraja-Denpasar, menuju Bedugul, terdapat menara air terjun yang mencolok. Nama tempatnya Air Terjun Leke-leke. Lokasinya di Banjar Kerobokan, Desa Mekarsari, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali.

Air terjun ini banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara maupun lokal. Lokasinya yang asri dan tenang membuat air terjun Leke-leke layak untuk dilihat daftar atau rencana perjalanan.

Inilah saat yang tepat untuk datang ke Air Terjun Leke-leke zaman keemasanyaitu dibawah jam 12.00 WITA atau saat matahari tidak terlalu terik. Jarak dari jalan raya menuju pintu masuk air terjun Leke-leke sekitar satu setengah kilometer atau sekitar sepuluh menit.

Akses menuju air terjun berada di sebelah kanan restoran Be Genyol Men Darta. Untuk masuk ke air terjun, pengunjung dikenakan biaya Rp 25.000 untuk wisatawan lokal, sedangkan tiket masuk untuk wisatawan mancanegara sebesar Rp 50.000.

Setelah melewati gerbang masuk, pengunjung akan disambut oleh pengelola air terjun. Selain itu, untuk bisa menemukan Air Terjun Leke-leke, pengunjung harus menempuh jalan tanah yang berkelok-kelok.

Entah bagaimana, untuk menuju ke lokasi air terjun, pengunjung harus menempuhnya diikuti. Oleh karena itu perlu juga dilakukan upaya untuk mencapai air terjun tersebut. Selama perjalanan menuju lokasi air terjun, pengunjung akan melewati suasana tegalan yang masih hijau dan berhawa segar.

Perjalanan menuju Air Terjun Leke-leke akan disambut oleh jembatan bambu. Setelah melintasi jembatan dan jalan setapak yang sedikit menanjak, pemandangan air terjun dengan suaranya yang deras akan terlihat dan terdengar.

Jembatan bambu di jalur trekking sebelum mencapai lokasi air terjun Leke-leke.Jembatan bambu di jalur trekking sebelum mencapai lokasi air terjun Leke-leke. Foto: Chairul Amri Simabur/ detikBali

Ketinggian air terjun Leke-leke sekitar 30 meter, sehingga wajar jika dari jauh Anda dapat melihat aliran sungai yang mengalir serta suara yang deras. Mendekati lokasi, pengunjung akan disambut oleh tetesan air yang terbawa angin dan suara air yang menghantam bebatuan di bawah.

“Jarak dari atas ke bawah (lokasi air terjun) sekitar satu setengah kilometer dengan waktu tempuh sekitar 15 menit,” kata Manajer Pengelola Curug Leke-leke Aris Wahyu (24).

Menurutnya, kebanyakan pengunjung air terjun Leke-leke adalah wisatawan mancanegara. Dia memperkirakan sekitar 80% wisatawan mancanegara, terutama dari Eropa, Australia, Italia, dan India. “Umumnya yang datang ke sini suka berpetualang. Tapi ada juga turis lokal,” ujarnya.

Disebutkannya, hampir setiap hari pengunjung datang ke Air Terjun Leke-leke, terutama di akhir pekan. Jumlah kunjungan bisa seratus orang per hari. “Lebih baik ke sini (air terjun Leke-leke) sekarang zaman keemasan. Waktu itu sekitar pukul 10.00 WITA dan 11.00 WITA siang. Karena mataharinya tidak terlalu terik,” kata Aris.

Air terjun Leke-leke, lanjut Aris, buka mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WITA. “Kalau sudah mendekati waktu tutup, biasanya kami peringatkan pengunjung untuk datang kembali ke sini (restoran) pada pukul 18.00 WITA,” ujarnya.

Ia menambahkan, Air Terjun Leke-leke sudah dikenal sejak 2017, namun saat pandemi, tempat wisata air ini ditutup. Kini wisata wisata di Bali sudah mulai dibuka kembali, tempat-tempat wisata tersebut juga sudah mulai beroperasi kembali.

Untuk saat ini tempat wisata air terjun Leke-leke sudah dilengkapi dengan tempat parkir dan restoran. Sisa perjalanan diikuti keluar dan kembali dari air terjun. Bahkan, menurut Aris, pengelola Air Terjun Leke-leke juga menyediakan fasilitas untuk itu sebelum pernikahan dengan tarif sekitar Rp 400.000.

“Kami juga siap tempat untuk sebelum pernikahan. Tergantung lokasi dan akomodasi tambahan yang dibutuhkan,” pungkasnya.

Simak video “Smart Chat BRIlianpreneur Episode 3”
[Gambas:Video 20detik]
(irb/dpra)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button