Berita Wisata

Warga diberdayakan melalui pengembangan Kampung Wisata Kopi Luwak – ANTARA News Yogyakarta

Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) bagian dari Sub-Operasi Pertamina 10 Regional Kalimantan Atas memberdayakan masyarakat melalui dua program unggulan, yaitu Program Desa Wisata Kersik (Dersik) dan Prangat Baru. Kafe Luwak (Kapak Prabu) di Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Menurut Communications and CID Relations Officer Zona 10 Regional 3 Subholding Kalimantan Hulu Pertamina Dharma Saputra, ada beberapa kelompok binaan PHKT di desa Kersik yaitu Pengelolaan Sampah Masyarakat atau Bank Sampah Kersik Berseri, dan kelompok program sadar wisata (Pokdarwis). Selain itu, ada sahabat mangrove, lembaga swadaya masyarakat untuk penanggulangan tumpahan minyak (Swastamita) dan kelompok informasi masyarakat.

“Fokusnya memang pada ekowisata dan pengelolaan abrasi melalui penanaman mangrove,” kata Dharma dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Pantai Kersik kini menjadi destinasi ekowisata dan edukasi mangrove baru di Kalimantan Timur. Pengunjung yang berasal dari Samarinda dan wisatawan lokal Bontang.

Menurut Kepala Desa Kersik Jumaidi, masyarakat sudah mulai menangani masalah lingkungan dengan bantuan PHKT. Selain itu, Desa Kersik berada di wilayah Ring 1 operasi migas hulu PHKT, tepatnya Wilayah Operasi Utara (DOBU).

“Berkat bantuan PHKT, kami telah melakukan beberapa pengembangan. Salah satunya menyediakan homestay, pemandu wisata dan membuat produk untuk UKM yang dapat mendukung pariwisata di desa Kersik,” katanya.

Syamsul Maarif, ketua Sahabat Mangrove Desa Kersik, menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan pemerintah desa Kersik secara rutin menanam mangrove dan membangun burung pegar (low-threshold breakwaters). Hal ini dilakukan untuk mencegah abrasi di pantai.

Pada 2021, lanjut Syamsul, pihaknya akan menanam 8.000 Rhizophora sp. di pantai Blue Kersik dan 10.000 mangrove di bagian utara dan selatan pantai Biru Kersik. Untuk menghindari abrasi di pantai Biru Kersik, Sahabat Mangrove juga memasang 1.000 geobag burung pegar.

Rindoni, presiden Kelompok Tani Kopi Prabu, mengatakan saat ini kopi yang dihasilkan masih terbatas karena berasal dari bibit yang ditanam di lahan seluas 2 hektar pada 2020 hingga 1.000 bibit. Padahal, seiring dengan rilisnya yang masif, permintaan Kopi Prabu saat ini cukup besar.

Berita ini disiarkan di Antaranews.com dengan judul: PHKT memberdayakan masyarakat melalui pengembangan desa wisata dan Kopi Luwak

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button