Berita Wisata

Wisata Belitung bukan sekadar pantai, sejumlah obyek wisata baru berpotensi untuk dikembangkan

POSBELITUNG.CO, BELITUNG – Saat ini Pulau Belitung masih dikenal sebagai destinasi wisata pantai dan pulau. Namun lambat laun pasar ini akan stagnan, seiring bermunculan destinasi wisata serupa, sehingga Pulau Belitung harus menambah keragaman daya tarik dan daya tarik wisata yang ada.

Agus Pahlevi, seorang praktisi pariwisata di Belitung, mengatakan selain pantai dan pulau, Pulau Belitung memiliki banyak potensi wisata lainnya, baik alam, budaya maupun buatan manusia. Diantaranya adalah desa wisata dan tempat wisata masyarakat.

Diantaranya Bukit Peramun, Tebat Rasau, Garumedang, Gunong Lumut, Desa Wisata Pulau Seliu, Desa Wisata Kreatif Terong, Desa Wisata Burong Mandi dan masih banyak lagi. Semua punya andil dalam keberagaman Belitong sebagai tempat tujuan wisata.

“Namun tidak cukup dengan menandai suatu tempat atau desa sebagai destinasi wisata. Perlu ada hal lain untuk menarik wisatawan datang,” ujarnya, Jumat (16/12/2022).

Agus menjelaskan untuk menarik wisatawan ada beberapa hal, antara lain produk dan strategi promosi. Salah satu strategi untuk menghidupkan tempat wisata adalah dengan menarik wisatawan lokal untuk mengunjungi tempat wisata baru, baik secara sukarela maupun melalui insentif.

“Kelemahan tempat wisata yang menjadi primadona di Pulau Belitung adalah belum ada pengelolanya, sehingga yang kami hadirkan adalah wisata alam, bukan wisata alam,” tandasnya.

Menurutnya, event brand G20 tidak bisa dijadikan harapan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Belitung. Apalagi, segmentasi pasar Belitung saat ini hanya terbatas pada wisatawan domestik yang umumnya akrab dengan G20.

“Meningkatkan jumlah kunjungan membutuhkan beberapa hal. Diantaranya keseriusan dalam pembuatan produk dan keseriusan dalam promosinya,” ujarnya.

Dijelaskannya, produk wisata merupakan produk gabungan dari beberapa komponen perjalanan wisata, dalam hal ini kolaborasi dari masing-masing komponen diperlukan untuk menciptakan produk yang berkualitas, yang memenuhi dan didukung oleh unsur aksesibilitas, peralatan, atraksi, manusia dan promosi. . (3A2P).

Produk wisata diciptakan berdasarkan segmen pasar, menyesuaikan pembeli potensial untuk membuat produk. Hal ini bertujuan untuk mencapai kepuasan wisatawan yang menjadi harapan sebelum terwujudnya kegiatan wisata.

“Untuk mendukung produk yang berkualitas, kita mungkin perlu menganalisis terlebih dahulu apakah elemen 3A dan 2P yang ada dan diterapkan sudah sesuai dan memadai untuk mendukung pemenuhan standar kenyamanan,” jelasnya.

Menyikapi dampak event G20 terhadap peningkatan kunjungan wisatawan, untuk mencapai hal tersebut yaitu membuat program promosi dan melakukan promosi secara masif dengan menggunakan brand G20.

Tentunya untuk mewujudkan ide promosi perlu didukung dengan persiapan keuangan. Biaya tergantung pada sifat program promosi dan tujuan promosi.

Menurutnya, setelah dipromosikan, ada tanggung jawab lain yang harus dipenuhi, yaitu investasi, tidak hanya fisik, tetapi juga investasi sumber daya manusia. Hal ini sangat diperlukan untuk menyeimbangkan promosi yang dilakukan agar sesuai dengan harapan pembeli produk wisata.

Hal selanjutnya yang perlu dianalisis adalah kesesuaian model aksesibilitas, amenitas, atraksi, sumber daya manusia dan promosi wisata Belitung. Hal ini harus dianalisis untuk dicarikan solusi bersama dan dijalankan bersama sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing.

“Hal-hal tersebut sangat perlu dilakukan agar produk wisata yang berupa event tidak hanya menjadi alasan orang untuk datang, tetapi juga menjadi alasan masyarakat untuk merekomendasikan Belitung sebagai destinasi wisata yang berkualitas, yang menjadikan Belitung Lestari bagi wisatawan”, ujarnya. (Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button