Berita Wisata

Wisata kuliner dan tepi laut menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara

BERITA PANGKALPINANG, BABEL – Keberadaan destinasi wisata tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut.

Tentunya keunikan destinasi wisata baik kuliner, pantai maupun budaya sangat mempengaruhi kunjungan wisatawan (wisman) lokal maupun mancanegara.

Menurut informasi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kunjungan wisatawan mancanegara ke Babel saat ini (tahun 2022) meningkat cukup baik dibandingkan dengan pandemi Covid-19 tahun 2021 kemarin. Pihaknya mencatat hingga Oktober 2022, terdapat 2.336 kunjungan wisman yang juga berdampak positif bagi pertumbuhan sektor pariwisata, termasuk perekonomian.

Pelaku pariwisata Bangka Belitung SanSan Arya Lukman mengakui jika keadaan pariwisata Bangka Belitung mulai pulih pasca pandemi Covid-19. Hal ini juga terlihat dari meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Bangka Belitung.

SanSan mengatakan, rata-rata wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bangka Belitung meminati wisata kuliner dan wisata pantai. Untuk itu, ia menyarankan agar pariwisata di Babel terus berinovasi dan memiliki strategi pemasaran yang baik.

“Wisatawan sudah mulai bermunculan, tapi tidak sebanyak sebelum pandemi. Untuk menarik wisatawan, strategi pemasarannya harus dipahami oleh para pelaku pariwisata Babel (jangan asal copy paste) jadi kita harus tahu siapa pariwisatanya. pangsa pasarnya,” kata SanSan.

Menurutnya, Bangka Belitung merupakan daerah tujuan wisata yang strategis, apalagi letak kawasan Bangka Belitung yang cukup dekat dengan ibu kota, Jakarta, sehingga pariwisata harus dikemas dengan baik.

“Dari segi infrastruktur jalan sudah cukup baik, namun masih ada ruang untuk perbaikan dari segi fasilitas seperti toilet, pusat informasi di destinasi pertunjukan budaya yang berkelanjutan. Dan kita perlu mempersiapkan semua jangan hanya sebatas slogan atau membuat paket, tapi tidak menyiapkan semua sarana dan prasarananya,” kata SanSan.

Ia berharap sektor pariwisata di Babel dapat dikondisikan lebih baik agar minat wisman terus meningkat.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Pangkalpinang, Sumiati mengakui pascapandemi, tidak ada peningkatan jumlah pelanggan yang begitu besar.

Padahal, kata Sumiati, tingkat hunian hotel di Pangkalpinang pada 2022 tidak akan mencapai target tahunan.

“Memang pandemi berangsur pulih, tapi secara bisnis kami hotel belum melihat perubahan yang begitu signifikan. Untuk pendapatan kadang kami belum kembali seperti sebelum Covid-19,” kata Sumiati.

Untuk tingkat hunian hotel, kata Sumiati, rata-rata masih 50%. Sangat sedikit hotel di Pangkalpinang yang melebihi 50% per bulan.

“Jadi pascapandemi pembangunan hotel di Pangkalpinang, kita belum melihat peningkatan yang sangat signifikan,” ujarnya.

Bukan tanpa usaha, kata Sumiati, pihaknya kerap menggelar beberapa promosi menarik untuk menarik minat wisatawan menginap di unit-unit komersial di masing-masing hotel.

“Salah satunya kita memberikan diskon atau bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengadakan event agar banyak orang yang datang ke sini,” ujarnya.

Diakuinya, saat ini perkembangan hotel pascapandemi hanya meningkat 10-20%. Namun, dibandingkan dengan sebelum Covid-19, sangat jauh.

“Belum ada kenaikan, karena masih jauh dari sebelum Covid-19. Tapi faktanya sekarang kita bisa survive, kita bisa berfungsi, kita juga bisa bayar gaji karyawan. bahwa pendapatan kami hanya cukup untuk operasional,” pungkasnya. (t2/t3)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button