mangarai barat –
Puluhan kapal rusak di Labuan Bajo terlihat di Pantai Binongko, Sabtu (22/10/2022). Kami melihat sebagian besar perahu wisata bersandar pada mereka.
Di pesisir yang membentuk teluk itulah kapal-kapal yang rusak di Labuan Bajo diperbaiki. Di sejumlah kapal, Anda dapat melihat tukang yang mengerjakan perbaikan kapal.
“Disini hanya tempat untuk perbaikan kapal, renovasi kapal atau pembuatan kabin untuk kapal baru,” kata Taher (50), salah satu tukang reparasi kapal yang ditemui di Pantai Binongko, Sabtu (22/10/2022).
 Perahu wisata sedang diperbaiki di Pantai Binongko, Labuan Bajo Foto: Ambrosius Ardin/detikBali |
Selain perbaikan kapal yang rusak, proses finishing pembuatan kapal wisata baru seperti pembuatan kabin kapal juga dilakukan di Pantai Binongko. Sebagai informasi, kapal wisata di Labuan Bajo diproduksi di Sulawesi dan Kalimantan.
Memperbaiki kapal bisa memakan waktu lebih dari sebulan, tergantung pada jenis dan tingkat kerusakannya. Pekerjaan perbaikan kapal biasanya dilakukan oleh 4-5 orang pengrajin.
“Perbaikan kapal sebulan, bisa lebih. Kalau pengecatan hanya 3-4 hari,” kata Taher.
Selain mampu memperbaiki kapal, ia juga berpengalaman dalam membangun kapal baru. Pembayaran jasa perbaikan kapal bervariasi tergantung tingkat kerusakan.
Untuk satu kapal, tukang bisa mendatangkan Rp 50 juta hingga Rp 200 juta untuk jenis kapal wisata tertentu. Perbaikan mesin relatif murah, antara Rp 5 hingga 10 juta.
“Pembayarannya 100 juta rupee, ada 50 juta rupee, 75 juta rupee. 200 juta rupee untuk pembangunan kabin kapal baru,” kata Taher.
Karena terbiasa memperbaiki kapal untuk membangun yang baru, para perajin mengaku tidak kesulitan dalam memperbaiki kapal yang rusak. Selain Pantai Binongko yang terletak sekitar tujuh menit dari Bandara Komodo, tempat perbaikan perahu lainnya di Labuan Bajo adalah di Pulau Bajo.
Tonton Video “Labuan Bajo Makin Cantik, Jokowi: Jangan Buang Sampah Sembarangan”
[Gambas:Video 20detik]
(atau/hsa)
Source: news.google.com
