Tempat Wisata

Informasi Wisata Sejarah Candi Cetho, Jam Buka Saat Ini dan HTM

Candi Cetho merupakan salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi bagi pengunjung yang ingin bersenang-senang sambil memotret beberapa peninggalan kerajaan dari masa lalu dan melakukan berbagai kegiatan menarik lainnya.

Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang tempat wisata ini, mari kita lihat sejarah singkat tempat tujuan wisata tersebut, fitur atau atraksi, fasilitas, harga tiket, akses tempat dan akomodasi terdekat.

Semua informasi ini dijelaskan sepenuhnya dalam penjelasan di bawah ini!

Sejarah Singkat Candi Cetho

Candi Cetho memiliki sejarah yang cukup panjang mengingat peninggalan kerajaan di kawasan wisata tersebut telah menarik perhatian pengunjung. Candi ini terletak di lereng Gunung Lawu, tepatnya di Desa Gumeng, Kec. Jenawi, Karanganyar Cab.

Menurut sejarahnya, kawasan wisata ini merupakan tempat berdirinya kerajaan Majapahit pada zaman dahulu yaitu antara tahun 1452 hingga 170 M. Hal ini banyak dibuktikan dengan penelitian para ahli melalui ditemukannya beberapa prasasti, bangunan arsitektural dan peninggalan kerajaan lainnya.

Terletak di Jawa Tengah, candi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1842 oleh Van der Vlis, seorang berkebangsaan Belanda yang saat itu sedang menjajah Indonesia.

Berdasarkan asal kata, Cetho berarti “jernih” dalam bahasa Jawa, mengingat ketinggian candi sekitar 1.496 mdpl, memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk menikmati pemandangan sekitar dengan sangat baik.

Pura yang merupakan peninggalan agama Hindu ini sebenarnya berfungsi sebagai tempat untuk melakukan ritual atau ritual untuk membersihkan seseorang dari hal-hal yang berbahaya.

Meskipun kerajaan Majapahit memeluk agama Buddha, penemuan sebuah candi Hindu di situs peninggalan kerajaan memberi para ahli wawasan penting tentang tingkat toleransi beragama yang tinggi pada saat itu.

Sejak 26 Maret 2007 hingga saat ini, destinasi ini dilindungi sebagai bagian dari warisan budaya dan diminta sebagai wisata sejarah, serta siap merebut hati wisatawan dengan segudang keistimewaannya.

Atraksi dan berbagai kegiatan menarik

Pura berlatar belakang atau bercorak Hindu ini tidak hanya menjadi tempat yang sarat akan sejarah kerajaan dan objek wisata, tetapi juga memiliki daya tarik yang tak kalah mengesankan, khususnya bagi para wisatawan.

Berikut kumpulan atraksinya:

1. Terdapat 11 teras berundak pada bangunan candi

Daya tarik pertama datang dari bentuk bangunan atau jenis arsitekturnya. Sebagai tempat tujuan wisata, tempat ini memiliki keunikan tersendiri karena bangunan candi memiliki 11 teras berundak yang masing-masing berundak dihubungkan dengan beberapa pintu dan jalan setapak.

Keunikan inilah yang oleh sebagian besar pengunjung disebut sebagai magnet tersendiri yang mampu menarik wisatawan untuk menikmati liburan sambil belajar sejarah.

2. Keindahan objek wisata

Pergi berlibur untuk mengatasi penat tidak akan lengkap jika tidak diimbangi dengan pemandangan alam yang indah. Keindahan ini bisa Anda nikmati di Jenawi, Kab. Karanganyaar.

Pesona keindahan candi ini disebut-sebut paling bagus karena letaknya yang berada di lereng Gunung Lawu, yang otomatis membuat pengunjung bisa menikmati pemandangan alam dari ketinggian tertentu.

3. Keramahan masyarakat setempat

Penduduk setempat yang tinggal di kawasan tujuan wisata ini dikenal dengan keramahannya. Mereka sangat terbuka untuk turis dan sangat ramah.

Tidak hanya ramah terhadap wisatawan lokal, wisatawan atau rombongan wisatawan mancanegara yang berlibur ke sini juga diperlakukan sama.

Keramahan penduduk setempatlah yang pada akhirnya membuat wisatawan betah dan menjadi daya tarik lain yang kuat dari destinasi wisata ini.

4. Bisa selfie estetik

Belakangan ini, media sosial dipenuhi dengan berbagai foto menarik yang disebut dengan foto estetik. Jika Anda salah satu pengguna media sosial, jangan lewatkan kesempatan untuk berfoto selfie di destinasi wisata ini!

fasilitas yang diterima pengunjung

Candi Cetho merupakan tempat wisata yang sudah dikenal banyak orang. Destinasi wisata di Kabupaten Karanganyar ini memiliki beberapa fasilitas penunjang.

Fasilitas yang tersedia di destinasi wisata ini antara lain toilet, kamar mandi, tempat ibadah umat Islam, warung, tempat parkir yang luas, paviliun, paseban, kafe dan pos khusus pendakian.

Biaya masuk

Tarif masuk ke tempat wisata candi ini adalah Rp 10.000. Sedangkan tarif parkir sangat bervariasi, yakni Rp 3.000/motor dan Rp 5.000/mobil. Harga ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan pengelola pariwisata setempat.

Informasi lebih lanjut mengenai tempat wisata ini terdapat jam buka untuk pembelian tiket wisata yaitu buka pada pukul 08:00 dan tutup pada pukul 17:00 (WIB).

Akses ke lokasi

Akses menuju lokasi Candi Cetho di Desa Gumeng Jawa Tengah berjarak sekitar 29,5 km atau sekitar satu jam perjalanan dari pusat Kabupaten Karanganyar.

Untuk menuju tempat wisata ini anda tinggal mengikuti jalan utama menuju Tawangmangu lalu belok kiri menuju Kebun Teh Kemuning di Kecamatan Ngargoyoso. Selanjutnya, ikuti saja jalan utama dan belok kanan saat sampai di pertigaan menanjak.

Tak lama kemudian, Anda akan menemukan lokasi candi. Namun, Anda harus berhati-hati sebelum berkendara ini karena kondisi jalan yang terjal dapat mengakibatkan kecelakaan jika tidak hati-hati.

Informasi menarik tentang Candi Cetho

Wisata sejarah di Kabupaten Karanganyar ini mengandung beberapa informasi menarik yang harus anda ketahui sebelum anda berkunjung.

Jangan bagikan informasi ini jika Anda berencana untuk mengunjungi objek wisata karena dapat menimbulkan kebingungan. Berikut penjelasan lengkapnya!

1. Lokasi pura di atas kebun teh

Kebun Teh Kemuning merupakan kawasan perkebunan yang juga menjadi tempat wisata candi bersejarah bernama Cetho.

Pura ini terletak tepat di atas perkebunan teh dengan nuansa hijau dan sangat luas. Hal ini membuat destinasi wisata menjadi lebih bagus karena pemandangannya yang super hijau dari ketinggian tertentu.

2. Wisatawan wajib memakai baju poleng

Apakah itu handuk katun? Kain Poleng tidak lain adalah kain bercorak hitam putih menyerupai papan catur. Biasanya umat Hindu memakai kain ini dengan cara dililitkan di pinggang seperti sarung.

Wisatawan yang berkunjung ke kami diwajibkan memakai kain poleng seperti suku Aborigin Bali pada umumnya, dengan kain tersebut melambangkan filosofi tertentu, terutama saat akan beribadah.

Selain itu, bangunan candi yang digunakan sebagai objek wisata juga masih aktif digunakan sebagai tempat pemujaan. Jadi pastikan Anda mengikuti aturan untuk menjaga toleransi antaragama.

3. Terdapat jalur pendakian untuk mendaki Gunung Lawu

Berdekatan dengan Gunung Lawu, tempat wisata candi ini juga memiliki jalur pendakian yang membawa Anda ke puncak gunung.

Tentu saja, sebelum memutuskan untuk maju, Anda harus memastikan bahwa Anda sudah siap. Diantaranya persiapan perlengkapan, sehat jasmani dan rohani.

Diploma

Candi Cetho merupakan destinasi wisata sejarah yang kaya akan peninggalan kerajaan dan keistimewaan pada arsitektur bangunannya.

Namun masih banyak daya tarik lainnya seperti keindahan tempat wisata, keramahan masyarakat sekitar dan spot foto yang menarik. Selain itu, Anda juga bisa mendaki di jalur khusus yang disiapkan di tempat-tempat wisata.

Jika Anda sedang mencari tempat berlibur untuk melepas penat melalui berbagai aktivitas menarik sekaligus belajar sejarah, maka pilihlah destinasi ini!

Source: www.tempatwisata.pro

Related Articles

Back to top button