Tempat Wisata

Tiket Masuk Penglipuran Bali 2022, Desa Terbersih, Lokasi dan Gambar

Desa Penglipuran, Bali merupakan desa yang dihuni oleh masyarakat yang masih melestarikan budaya dan adat Bali.

Jam buka: 24 jam
Tiket masuk: Rp 10.000 – Rp 30.000
Nomor telepon: 0822-6600-7575
Aktivitas: Berjalan melalui desa, mengambil foto
Waktu terbaik: Pagi atau malam
Membawa: kamera, topi
Melarang: Tidak berbicara kotor, tidak membuang sampah sembarangan
Alamat: JL.Penglipuran, Kubu, Bangli, Bangli, Bali Indonesia
Fasilitas umum: Tempat parkir, tempat ibadah/pura, pendopo, toilet, warung makan
Akses jalan: Musim semi
Bisnis: Ada
Peta Daring: tunjukkan peta

Travelling sepertinya sudah menjadi agenda wajib bagi setiap orang. Bagaimana tidak, traveling adalah salah satu penghilang stres sepulang kerja setiap hari. Sekedar untuk menyegarkan pikiran karena lelah bekerja setiap hari, banyak orang yang memiliki agenda rutin setiap tahunnya.

Kita patut bersyukur menjadi orang Indonesia dan tinggal di Indonesia. Karena Indonesia memiliki banyak destinasi wisata yang bisa Anda catat dalam program perjalanan Anda. Mulai dari wisata alam, budaya, pantai, gunung, lembah dan masih banyak lagi yang lainnya.

Jadi Anda tidak perlu bingung saat memilih tujuan wisata Anda. Tetapi jika Anda bosan atau ingin mencari tempat wisata yang berbeda dari yang lain. Anda bisa mengunjungi tempat wisata di pulau Bali berupa desa wisata yang bernama Desa Penglipuran. Bagaimana keseruannya dan kenapa harus mengunjungi tempat ini? Yuk baca artikel berikut.

Sekilas tentang Desa Panglipuran

Desa Penglipuran adalah sebuah desa wisata di Kabupaten Bangli, Bali. Desa ini digunakan sebagai desa wisata karena masyarakatnya masih menjaga adat dan cara hidup tradisional suku Bali.

Tempat wisata ini merupakan desa adat yang telah berkembang menjadi desa wisata yang sangat ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Sebagai tempat wisata yang terkenal, tidak jarang banyak wisatawan yang mengubah tempat ini menjadi desa wisata. Karena letaknya yang berada di dataran tinggi, tempat wisata ini memiliki udara yang sejuk dan udara khas pegunungan.

Selain itu, tempat wisata ini memiliki keunikan yang menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan. Selain berwisata ke sini, Anda juga akan belajar tentang budaya yang berada di tempat wisata ini.

alamat

Jika anda ingin mengunjungi tempat ini anda bisa mengunjunginya di Jl. Penglipuran, Kubu, Bangli, Bangli, Bali Indonesia. Tidak sulit untuk menuju ke sini, Anda bisa menggunakan GPS jika masih bingung untuk mengunjunginya.

Anda tidak perlu khawatir saat berwisata ke Bali, Anda masih memiliki banyak waktu untuk diri sendiri. Di Bali menawarkan tempat wisata yang sangat layak anda kunjungi saat berada di desa wisata ini.

Tempat-tempat wisata seperti Hutan Bambu Panglipuran yang hanya berjarak 0,2km, Teras Sawah Tegalalang yang berjarak 9km atau Anjungan Tukad Melangit yang berjarak 12,5km dapat dikunjungi.

cerita

Nama tempat wisata ini merupakan akronim dari kata “Pengeling” yang berarti “zikir” dan “Pura” yang berarti “tempat suci”. Jadi dimaknai sebagai pengingat tempat suci (leluhur). Penduduk tempat ini dulunya adalah pendatang tetap dari Desa Bayung Gede, Kintanami karena suatu alasan.

Tempat ini dulunya hanyalah sebuah desa yang ingin melestarikan dan memelihara budaya nenek moyangnya. Dan pada tahun 1990 mahasiswa KKN masuk dalam pengelolaan lingkungan dan dilakukan pembangunan berupa taman-taman kecil.

Saat itu pihak dinas pariwisata belum memberikan masukan atau arahan tentang pengelolaan kawasan ini. Karena daerah ini memiliki potensi wisata, para tetua dan pemuda telah bermusyawarah untuk mengembangkan potensi yang ada sebagai desa wisata tradisional. Pada tahun 1993 kawasan ini akhirnya ditetapkan sebagai desa liburan oleh dinas pariwisata setempat.

keunikan

Tempat wisata ini memiliki tata letak dan desain bangunan yang sangat khas budaya Bali. Rumah-rumah yang ada semuanya memiliki desain yang sama, dengan posisi rumah menghadap jalan berbatu.

Selain itu, 40% dari tempat ini adalah hutan bambu yang menjadi magnet bagi wisatawan. Dan uniknya di sini bambu tidak boleh ditebang sembarangan, bahkan jika ingin menebangnya harus seizin pemandu adat.

Mengingat kawasan ini sebagian merupakan hutan bambu, Anda juga bisa menyaksikan aktivitas sehari-hari warga di sini, yang melakukan aktivitas tradisional seperti menganyam bambu atau membuat kerajinan bambu.

Ditambah dengan arsitektur bangunan dan pemandangan hutan bambu yang hijau. Jika datang ke sini, Anda wajib mencoba minuman khas bernama Loloh Cemcem yang terbuat dari daun cemcem yang memiliki cita rasa unik namun nikmat.

Uniknya, ada banyak rasa dalam satu porsi minuman ini, kalau istilah cool nano itu nano. Minuman ini juga cukup murah, kamu hanya perlu membayar Rp 5000 untuk sebotol.

Baca Juga : Desa Wisata Suku Osing

daya tarik

Meskipun area ini tidak besar, Anda dapat menikmati berbagai hal di tempat ini. Seperti tempat wisata lainnya, tempat ini juga memiliki atraksi seperti:

Nikmati bangunan yang indah dan berjalan-jalan

Magnet utama wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata ini adalah kebersihan lingkungan yang sangat bersih. Selain itu, desain arsitektur setiap bangunan rumah sangat dipengaruhi oleh budaya Bali.

Alami kehidupan sehari-hari masyarakat

Selain keindahan bangunan dan kebersihan kawasan ini, Anda juga bisa melihat kehidupan sehari-hari para penghuni kawasan ini. Serta Anda dapat melihat mereka bersosialisasi, beribadah dan mengadakan acara adat jika waktu berkunjung Anda bertepatan dengan acara adat yang sedang dilaksanakan.

tempat foto

Jika Anda ingin berburu foto untuk dokumentasi diri atau bagi Anda yang memiliki hobi fotografi. Tempat ini menawarkan banyak spot foto untuk dipilih. Dengan latar belakang bangunan khas Bali dan didukung oleh lingkungan yang sangat bersih, foto Anda akan semakin bagus. Selain itu, Anda juga bisa memotret keseharian warga di sana.

perabot

Selain digunakan sebagai tempat duduk, tempat ini juga dijadikan sebagai desa wisata yang unik. Untuk itu, pihak pengelola juga telah menyiapkan fasilitas penunjang kunjungan wisatawan, seperti: misalnya.:

  • area parkir
  • tempat ibadah / candi
  • paviliun
  • Toilet
  • warung makan

Mungkin butuh waktu lama bagi Anda untuk menikmati beberapa tempat wisata di Bali. Jika anda membutuhkan akomodasi di dekat tempat wisata ini maka anda tidak perlu khawatir karena ada banyak pilihan akomodasi di dekat tempat wisata ini.

Pilihan akomodasi termasuk D’Umah Bali 11,7 km, Tangkas House 15,3 km atau Tapa Kawi Villas by Pramana 18,9 km.

Tidak lengkap rasanya jika kita mengunjungi suatu tempat tanpa mencicipi makanan masyarakat sekitar. Nah bagi anda yang ingin berwisata kuliner atau sekedar ingin mengisi perut yang lapar, karena sepanjang hari berwisata ke desa wisata ini anda bisa mengunjungi beberapa restoran seperti :

Restoran-restoran ini berjarak 10,5 km dari Natys Restaurant Ubud, Tini Kitchen Coconut Juice Bar yang berjarak 11,4 km, atau Junjungan Suite Restaurant yang berjarak 11,8 km.

Biaya masuk

Untuk menuju kawasan wisata ini Anda perlu membayar tiket yang disesuaikan dengan kategori wisata. Harga adalah sebagai berikut:

kategori Wisatawan lokal Turis asing
anak Rp 10.000 Rp25.000
ban Rp 15.000 Rp 30.000

Catatan: Harga tiket dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan pengelola.

jam operasional

Anda bisa mengunjungi tempat wisata ini setiap hari mulai pukul 08:00 – 17:00 WITA

QnA

Daftar pertanyaan tentang desa liburan ini dapat ditemukan di kolom berikut:

Desa Penglipuranpenglipur merupakan desa wisata tradisional yang masih melestarikan budaya khas peninggalan nenek moyangnya. Selain itu, tempat wisata ini menawarkan banyak hal untuk Anda nikmati.

Jadi jika anda berencana untuk berkunjung ke Bali atau sedang berada di Bali, jangan lupa untuk menyempatkan diri untuk mampir ke tempat wisata ini. Baca juga artikel wisata dari Dolanyok.com.

Source: dolanyok.com

Related Articles

Back to top button