Berita Wisata

Bekas pabrik disulap jadi tempat nongkrong asyik, Fabriek Bloc Padang!

Bosan dengan tempat nongkrong dan jalan-jalan yang itu-itu saja? Kini, Kota Padang memiliki ruang kreatif publik yang akan menjadi “rumah” bagi seniman, budaya, hiburan, perdagangan, laboratorium inkubator talenta lokal, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Padang. Ruang kreasi publik disebut Blok Fabriek. Seperti apa?

Jika Anda sering melewati Jalan Prof. Hamka KM 9.5 Tabing, Kota Padang, gedung pabrik seng PT. Polyguna Nusantara atau Tropical Multi Co mungkin sudah sangat familiar. Pabrik yang sudah 5 tahun tidak beroperasi ini dulunya merupakan pabrik seng ternama di provinsi Sumatera Barat yang menghasilkan ratusan ribu seng per hari.

Namun karena sudah tidak beroperasi, pemilik pabrik berinisiatif menghidupkan kembali areal pabrik seluas 1,1 hektar dengan membuat ruang kreatif publik bekerja sama dengan M Bloc Group (PT. Radar Ruang Riang) yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kreasi kreatif. ruang, ritel, kuliner. , pembuatan konten yang berdiri di Jakarta Selatan.

Resmi beroperasi sekitar Mei 2022, Blok Fabriek menjadi salah satu tempat bersantai di kota Padang yang ramai dikunjungi anak-anak dan orang tua. Selain sebagai tempat bersantai, Fabriek Block juga merupakan creative center yang memberikan ruang bagi para pelaku UMKM, pekerja seni dan lainnya untuk berkreasi.

Co-founder M Bloc Group Wendi Putranto mengatakan kepada Padang Ekspres bahwa ketika datang ke Blok Fabriek, pengunjung akan langsung disuguhi ruang terbuka bernama Fabriek Square. Di sini pengunjung dapat menikmati makanan dan minuman yang disediakan.

Suasana akan semakin ramai pada sore hari, saat tidak lagi panas dan angin bertiup lembut. Live music yang diadakan di sana dapat menjadi hiburan bagi para pengunjung yang sedang mengobrol.

“Jangan takut saat hujan. Blok Fabriek memiliki banyak tempat lain yang akan melindungi pengunjung dari hujan lebat,” jelasnya.

Memasuki area yang lebih dalam, pengunjung akan menemukan beberapa ruangan, seperti ruangan yang berisi tenant makanan dan minuman UMKM lokal, ada juga tenant yang menjual berbagai karya seni.

“Banyak posisi yang bisa diisi oleh UMKM lokal. Tujuannya adalah untuk mengembangkan potensi lokal agar lebih terlihat dan berkembang. Syaratnya hanya memberikan proposal yang detail, sehingga kita bisa menentukan mana yang berpotensi tumbuh,” ujarnya.

Alasan ini cukup masuk akal, karena M Bloc Group memiliki sistem bagi hasil. Inilah sebabnya mengapa semua penyewa yang ada dipilih dengan sangat ketat dan jelas. Wendi mengatakan, pembayaran di Blok Fabriek juga non tunai.

Cara ini awalnya dimaksudkan untuk memudahkan tenant dan Blok Fabriek untuk bagi hasil karena semua pendapatan tenant sudah terintegrasi dengan baik. Namun seiring perkembangan zaman, cashless malah menjadi pengikut tren Milenial dan Generasi Z yang sebagian besar sudah tidak lagi melakukan pembayaran tunai.

Lebih dalam lagi, pengunjung akan menjumpai sebuah ruangan bernama live house. Merupakan tempat untuk menampilkan berbagai kegiatan, seperti konser, seminar, lokakarya, pemutaran film dan kegiatan lainnya.

“Akan ada peredam di sana. Kalau ada konser, semua peralatan juga sudah disediakan. Jadi artis atau band mana pun yang tampil, bawa saja sendiri,” kata Wendi.

Selain ketiga kawasan tersebut, akan ada satu kawasan lagi yang saat ini sedang direnovasi. Yaitu taman skate. Skate park tidak dibuat tanpa alasan, melainkan karena beberapa skater terkenal adalah orang Minang.

“Penggerak utama Fabriek Bloc adalah komunitas lokal yang bertujuan untuk mencari bakat dan bakat baru dalam seni budaya dan kreatif lainnya, termasuk skateboard. Siapa tahu akan muncul pemain skateboard baru dari sini,” harap Wendi.

Ada yang menarik dari tempat ini. Setiap sudut area bisa dijadikan spot foto. Bahkan, Pasar M Bloc yang hanya menjual beberapa jajanan saja dijadikan spot foto oleh pengunjung. Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa tempat ini selalu ramai dikunjungi meski tempatnya belum selesai.

“Milenial dan Gen Z adalah generasi digital. Semuanya bisa dibuat estetis oleh mereka. Bahkan bangunan kami yang belum selesai menjadi target mereka, ”katanya.

Dengan mempercantik bangunan lama menjadi lebih estetis dan instagramable, bangunan ini terlihat lebih modern, simpel dan vintage. Hal inilah yang menjadi daya tarik Fabriek Bloc agar anak-anak muda yang datang tidak hanya berkumpul tetapi juga dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang positif.

“Tempat ini memiliki konsep adaptif reuse. Bangunan mengikuti bangunan dasar sehingga terlihat lebih kontemporer karena ada nuansa vintage. Ada alternatif tempat kumpul selain mall dan plaza,” ujarnya.(***)

Source: padek.jawapos.com

Related Articles

Back to top button