Berita Wisata

Jelajahi desa wisata Desa Mangrove Tua Serip, kawasan hutan bakau yang dibudidayakan

Cekricek.id – Kampung Wisata Kampung Tua Bakau Serip berada di Batam dengan lokasi yang berdekatan dengan Teluk Mata Ikan yang juga berdekatan dengan Makam Nong Isa. Banyak yang mengatakan bahwa desa yang masih asri ini adalah salah satu yang tertua di kota.

Melansir Jadesta Kemenparekraf, Minggu (15/01/2023), saat ini kawasan ini masuk dalam wilayah pemerintahan nongsa yang secara resmi berada di bawah kekuasaan Nong Isa yang merupakan raja Melayu. Pungutan cukai hasil bumi desa dan desa lainnya akan dipungut terlebih dahulu di Nongsa sebelum diteruskan ke ibu kota Penyengat.

Dinamakan desa wisata, Kampung Tua Bakau merupakan tempat tinggal masyarakat setempat yang hingga saat ini masih memegang teguh budaya lokal kampung kuno di kawasan pesisir.

Secara geografis, desa ini merupakan dataran yang terdiri dari daratan dan pesisir. Lokasinya tidak jauh dari pusat kota Batam, sekitar 45 menit berkendara dari pusat kota Batam, 15 menit berkendara dari Bandara Internasional Hang Nadim dan 5 menit berkendara dari pelabuhan internasional Nongsa Pura.

Selain itu desa wisata ini terkenal dengan keanekaragaman flora dan fauna, konservasi mangrove, edukasi dan wisata pantai yang bagus sebagai tujuan liburan.

Beragam destinasi di desa wisata Kampung Tua Bakau Serip

Kawasan ini mengusung tema friendly tourism yang berpedoman pada community based tourism yang memberdayakan masyarakat sekitar dalam pengelolaannya. Sedangkan pelayanan wisata yang diberikan difokuskan untuk memuaskan minat wisatawan terhadap keindahan alam dan segala fenomena estetika yang menarik dan unik.

Misalnya melalui aktivitas sosial budaya masyarakat yang tercermin dalam sistem adat istiadat, pola budaya dan kearifan lokal serta ketertarikan wisatawan terhadap kehidupan penduduk pesisir laut Nongsa kota Batam.

Mampir ke arah pantai utara pusat kota, ada sebuah objek wisata unik yang disebut dengan ekowisata Mangrove Pandang Tak Jemu.

Ekowisata Mangrove Pandang Tak Jemu memiliki luas sekitar tujuh hektar. Terdapat berbagai fasilitas pendukung wisatawan, seperti panggung seni budaya, mangrove tracking, restoran seafood, area selfie, toko souvenir, toko persewaan peralatan, dan zona wifi. .

Mangrove Pandang Tak Jemu dianggap sebagai objek yang sangat penting bagi kelangsungan makhluk hidup di sekitarnya karena menjadi dasar pembentukan rantai makanan ekosistem laut dan dapat mencegah bencana dan abrasi pesisir.

Baca Juga: Jelajah Kampung Wisata Kampung Ugar, Cocok untuk Diving hingga Spot Foto Menarik

Apalagi, ekowisata ini merupakan salah satu upaya yang baik untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam perlindungan dan pelestarian lingkungan sekaligus sebagai sarana pendidikan bagi generasi penerus.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button