Berita Wisata

Pemerintah Kabupaten Samosir telah menerima pengelolaan objek wisata Sibea-bea dari PUPR

Akhirnya pengembangan kawasan Sibea-bea dapat diselesaikan, objek ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat dan wisatawan.

Pangururan (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Samosir Sumatera Utara dipercaya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengelola sementara objek wisata Sibea-bea di Kabupaten Harian.

Bupati Samosir Vandiko T. Gultom mengatakan kepada Pangururan, Rabu, pihaknya menyambut baik selesainya penataan Sibea-bea yang akhirnya bisa digunakan dan dibuka kembali untuk umum dan wisatawan.

Atas nama masyarakat dan pemerintah Kabupaten Samosir, Vandiko mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR, Pusat Infrastruktur Koloni Sumut dan semua pihak yang bekerja menyelesaikan penataan Sibea-bea.

“Akhirnya pembangunan kawasan Sibea-bea dapat diselesaikan, objek ini sangat dinantikan oleh masyarakat dan wisatawan. Kawasan Sibea-bea menjadi objek baru dan ikon pariwisata Samosir. Terima kasih atas kerjasama yang baik selama ini , Kementerian PUPR banyak membantu Samosir,” ujarnya.

Dengan penyerahan ini, Bupati Samosir berharap seluruh masyarakat dapat menjaga apa yang telah diberikan oleh pemerintah pusat.

Yayasan Be the Light of Lake Toba menekankan pada penyediaan layanan dan pengelolaan yang baik agar wisatawan merasa nyaman dan terlayani dengan baik, khususnya dalam penyelenggaraan acara F1H2O.

Baca juga: 840 kandang Kabupaten Samosir akan ditutup pada 2023

Baca juga: Bupati Samosir akan lanjutkan program pupuk dan benih gratis hingga 2023

Sibea-bea merupakan ikon baru yang viral dan diminati oleh wisatawan, dapat memajukan pariwisata dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Mari kita jaga bersama, Yayasan Be the Light of Lake Toba bisa mengelola kawasan ini dengan baik. Padahal kawasan Sibea-bea akan segera dibuka, sehingga di F1H2O wisatawan bisa berkunjung dan menikmati fasilitas yang ada di Sibea- cantik,” katanya.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Sumut Syafril Tansier mengatakan, dengan dialihkannya pengelolaan sementara Sibea-Bea, maka objek wisata tersebut dapat dibuka dan akan dimanfaatkan untuk umpan balik yang masih minor dan perlu ditingkatkan dengan memanfaatkan ke depan. masa pemeliharaan 6 bulan.

Selain proyek pekerjaan yang sudah selesai saat ini, Syafril menambahkan, Balai Prasarana Permukiman Sumut akan kembali menyempurnakan penataan dengan pekerjaan lain, dengan rangkaian kegiatan lain di tahun ini.

“Mudah-mudahan dengan dibukanya Sibea-Bea ini membawa peningkatan perekonomian masyarakat Kabupaten Samosir. Mohon dijaga dan dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Ia juga meminta para pelaku UMKM menata gerainya dengan baik dengan konsep satu warna, sehingga memberikan kesempatan bagi wisatawan yang berkunjung ke Sibea-Bea untuk singgah dan berdampak pada peningkatan ekonomi kerakyatan.

“Semoga apa yang kita bangun ini bisa bermanfaat dan meningkatkan pariwisata di Samosir,” ujarnya.

Baca Juga: ASDP mengoperasikan KMP Puteri Leanpuri di Tanjung Ru – Tanjung Nyato

Baca juga: Menparekraf Resmikan Toba Joujou Festival 2022

Wartawan: Juraidi
Penerbit: Agus Salim
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button