Tempat Wisata

Wisata Taman Nasional Alas Purwo : Harga Tiket, Foto, Lokasi, Fasilitas dan Lokasi

Jawa, di seberang pulau Bali, adalah rumah bagi salah satu taman nasional paling terpencil dan mempesona di Indonesia. Sayangnya, Purwo bisa menjadi tujuan wisata yang mempesona dan harta karun bagi mereka yang terlibat dalam penebangan hutan.

Taman yang terletak di sudut tenggara Banyuwangi ini memiliki lahan seluas 43.000 hektar yang terdiri dari sabana, hutan bakau, hutan pantai, dan hutan tropis dataran rendah. Padahal, hutan yang mengelilingi pantai seolah muncul langsung dari laut. Alas Purwo juga merupakan rumah bagi mamalia langka dan terancam punah termasuk anjing liar Asia, sapi liar, dan macan tutul. Ribuan burung migran mengunjungi hutan alami setiap tahun dan penyu bertelur di pantai terpencil. Dan bagi para peselancar, garis pantai taman ini menawarkan salah satu terumbu karang terbaik dan paling konsisten di dunia.

Meski belum sepenuhnya lolos dari bencana penebangan kayu, permata legenda Jawa yang berharga ini belum dibuka untuk penebangan atau dikembangkan untuk pariwisata seperti kebanyakan taman nasional di Indonesia. Menurut penganut mistisisme Jawa setempat, kekuatan sakral taman itulah yang menyelamatkannya.

Terletak di Kecamatan Tegaldlimo dan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi, taman ini terdiri dari hutan bakau, sabana, hutan monsun dataran rendah, dan pantai yang dikelilingi karang. Taman ini dianggap sebagai hutan hujan tropis paling alami dan merupakan salah satu yang tertua di Indonesia. Ribuan burung migran mengunjungi hutan alami setiap tahun dan penyu bertelur di pantai terpencil.

Alas Purwo juga menjadi rumah bagi beberapa satwa langka dan terancam punah, antara lain banteng atau banteng jawa (Bos javanicus), anjing liar atau anjing liar Asia (Cuon alpinus), kera berdaun perak, merak hijau, wortel merah, dan burung merak hijau. penyu zaitun dan penyu tempayan serta kura-kura hijau. Hutan ini juga menjadi rumah bagi kancil (Muntiachus muncjak), kera ekor panjang, lutung, rusa jawa (Cervus timorensis), burung kangkareng (Antracoceros coronatus) dan burung enggang atau enggang (Buceros undulatus).

Dalam bahasa Jawa, Alas Purwo secara harafiah berarti “Hutan Tua atau Hutan Purba”. Menurut legenda setempat, Alas Purwo merupakan tempat pertama kali bumi muncul dari laut. Selama bulan Suro, Tahun Baru Jawa, banyak pencari pencerahan spiritual dan mistikus berkumpul di sini. Para peziarah ini datang untuk bermeditasi di gua-gua seperti Gua Istana (Gua Gua), Gua Putri (Gua Putri), Gua Padepokan (Gua Rumah Pertemuan) dan juga Gua Macan (Gua Harimau). Pura Giri Selokah, sebuah pura Hindu di taman, juga menarik banyak peziarah, terutama pada saat ritual suci Hindu Pagerwesi.

tempat suci

Sayangnya, Purwo bukan hanya kiblat bagi satwa liar dan peselancar, seperti yang dikatakan pemandu kami. Penganut mistisisme Jawa percaya bahwa taman ini telah menjadi tempat suci selama berabad-abad, menarik para mistikus dari tempat lain di Jawa untuk merasakan kekuatan spiritualnya.

Kebatinan (kepercayaan mistik tradisional Jawa), yang dianut oleh masyarakat di Jawa Tengah dan Timur, berfokus pada spiritualitas lahir dan batin serta hubungan antara alam dan dunia gaib. Seperti kata orang Jawa, Alas Purwo adalah tempat pertama kali munculnya bumi dari laut menurut ilmu kebatinan Jawa.

Penganut ilmu kebatinan Jawa juga percaya bahwa makhluk halus menghuni pohon, batu, sungai, dan mata air. Dan orang yang menguasai ilmu pengetahuan jawa atau ilmu kebatinan jawa dikatakan mempunyai kemampuan dalam melawan binatang buas. Alas Purwo juga merupakan tempat yang sangat dihormati oleh para penganut aliran mistik Jawa karena flora dan faunanya.

Dalam mistisisme Jawa terdapat garis tipis antara alam dan dimensi paralel roh. Di Alas Purwo, batas ini sering kali berubah-ubah dan bagi sebagian orang, batas ini tidak ada sama sekali. Orang-orang menggambarkan tersesat selama berhari-hari di antara reruntuhan Hindu yang ditumbuhi tanaman, hutan bambu, dan labirin jalan yang salah. Ada banyak laporan tentang orang-orang yang menemukan diri mereka di desa hantu dan bertemu dengan sosok misterius, mungkin penampakan, yang menunjukkan jalan keluar kepada mereka.

Taman ini relatif datar tetapi memiliki perbukitan yang menutupi banyak gua yang digunakan untuk meditasi. Para mistikus, dukun, atau mereka yang mencari jati diri (Batinan), menghabiskan waktu berhari-hari – bahkan bertahun-tahun – menjelajahi dunia paralel makhluk halus yang konon ada di Taman. Dengan sedikit barang pribadi, para pencari ilmu mistik (dan rejeki) ini terpesona oleh unsur alam dan supranatural Alas Purwo. Setiap tahun, selama bulan Suro, yang menandai Tahun Baru Jawa, ratusan orang dari semua agama berziarah ke taman untuk bermeditasi, memberikan persembahan kepada Nyai Loro Kidul, dewi Laut Selatan, dan memanen hasil panen. energi supranatural tempat itu.

Fasilitas di Taman Nasional Alas Purwo

Di sini Anda dapat dengan mudah menemukan fasilitas pendukung bagi wisatawan yang berkunjung ke Alas Purwo seperti musala, toilet umum bahkan kantin jika Anda merasa haus atau lapar selama perjalanan melewati taman yang sangat luas ini.

Jadi jika Anda ingin menginap disana, Anda juga bisa menginap di guesthouse dan wisma yang disediakan dengan harga terjangkau.

Berburu foto di Taman Nasional Alas Purwo

Di taman yang sangat luas ini, Anda tidak perlu lagi khawatir kehabisan tempat untuk berfoto. Masih banyak tempat menarik di Alas Purwo yang sayang jika tidak diabadikan, seperti Menara Sadengan dan Pura Giri Selaka dan Situs Kawitan, Pantai Trianggulasi, Pantai Pancur dan masih banyak lagi.

Kamu juga bisa memotret hewan-hewan yang kamu temui disana asal tidak mengganggunya, dijamin aman.

Baca Juga: Pantai Pangi, Nikmati Pantai yang Alami dan Indah

Akses jalan menuju Taman Nasional Alas Purwo

Taman Nasional Alas Purwo terletak di Kabupaten Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Saat ini terdapat penerbangan reguler dari Bali ke Banyuwangi dan juga antara Surabaya dan Banyuwangi. Alternatifnya, Anda bisa melakukan perjalanan darat dari Surabaya, ibu kota Jawa Timur. Perjalanan dengan mobil memakan waktu sekitar 10-12 jam.

Rute ini membawa Anda dari Surabaya ke Jember sekitar 4 hingga 5 jam lalu selanjutnya ke tenggara menuju Gunung Kumitir-Kalibaru-Glenmore-Genteng-Rogojampi sekitar 2 jam. Dari Rogojampi di Banyuwangi, perjalanan dilanjutkan ke Srono-Muncar dan Tegaldimo sekitar 2 jam. Dari Tegaldimo perjalanan memakan waktu satu jam lagi hingga sampai di pintu masuk Taman Nasional Alas Purwo.

Dari pulau tetangga Bali, Anda juga bisa mencapai Alas Purwo dengan menaiki kapal feri melintasi Selat Bali dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi kemudian melanjutkan rute yang sama dari Banyuwangi menuju Alas Purwo.

Biaya masuk Taman Nasional Alas Purwo

  • Biaya masuk: Rp 5.000/orang

Biaya masuk ke destinasi wisata ini dapat berubah sewaktu-waktu. (Pembaruan September 2023)

Jam buka Taman Nasional Alas Purwo

  • Buka setiap hari dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore

Tips berlibur di Taman Nasional Alas Purwo

  • Kenakan sepatu yang nyaman karena Anda akan berjalan di medan yang luas dalam waktu yang lama
  • Mintalah pemandu agar tidak tersesat
  • Jangan lupa membawa kamera
  • Bawalah bekal makanan dan minuman secukupnya
  • Dan yang terpenting: jangan membuang sampah sembarangan

Galeri foto Taman Nasional Alas Purwo

Selamat datang di Taman Nasional Alas Purwo
Potret hutan di Alas Purwo
Keanekaragaman satwa liar di Alas PurwoKeanekaragaman satwa liar di Alas Purwo
Taman Nasional Alas Purwo
Pura Luhur Giri Salaka di Alas Purwo

Source: www.tempatwisata.pro

Related Articles

Back to top button