Tempat Wisata

Jalan Malioboro, destinasi menarik bagi pecinta belanja dan kuliner di Jogja

Jalan Malioboro salah satu destinasi favorit para traveler saat berkunjung ke kota Yogyakarta. Sepanjang jalan ada pedagang yang menjual pakaian dan aksesoris khas Yogyakarta pada siang hari. Pada malam hari, jalan ini penuh dengan tempat makan dan nongkrong yang menyajikan kuliner khas Jogja.

harga tiket: Gratis, Waktu aktif: 24 jam, Alamat: JL.Malioboro, Sosromenduran, Kec. Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta; map: Cek lokasi

Selain menyandang predikat sebagai kota pelajar, Yogyakarta juga sering disebut sebagai kota seribu satu wisata. Jalan Malioboro merupakan salah satu tempat wisata yang paling diminati pengunjung dari dalam kota bahkan dari luar negeri. Tak jarang, tempat wisata ini menjadi tempat yang wajib dikunjungi.

Destinasi ini memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Dari pagi hingga sore, tak pernah sepi pejalan kaki menikmati kota Gudeg. Tentunya berbagai fasilitas yang disediakan oleh pemerintah setempat untuk para pengunjung.

Karena letaknya yang strategis, wisata ini mudah ditemukan oleh para pelancong. Terletak di pusat kota Yogyakarta, pengunjung dari berbagai daerah dapat dengan mudah menemukan tempat wisata ini. Berikut adalah beberapa informasi tentang Jalan Malioboro yang legendaris.

Atraksi Jalan Malioboro

objek wisata malioboroSumber gambar: Google Maps dike

1. Budaya akulturasi

Padahal, kawasan Malioboro merupakan pusat kebudayaan kedua kota Yogyakarta setelah kawasan Keraton. Bahkan di samping budaya Jawa yang kental, hasil akulturasi budaya Tionghoa juga dapat ditemukan di tempat ini.

Ada sebuah desa yang dihuni oleh orang Tionghoa lokal di dekat tempat wisata. Penduduk telah mendiami daerah tersebut sejak zaman kolonial. Budaya asli warganya tidak bisa dihapus, bahkan bisa bercampur dengan budaya Jawa.

Juga saat Tahun Baru Imlek, salah satu sudut Jalan Malioboro akan diterangi dengan lampion khas berwarna merah. Pengunjung sengaja datang hari itu untuk menyaksikan acara barongsai yang menjadi ikon utama saat Tahun Baru Imlek.

2. Sejarah dan Legenda

Selain akulturasi budaya di atas, sejarah tempat wisata ini juga menarik untuk dibahas. Jalan yang menghubungkan kawasan Keraton dengan tugu ini menjadi saksi bisu saat terjadi pertempuran ofensif umum 1 Maret lalu.

Sebuah tugu peringatan di kawasan Benteng Vredeburg memperingati peristiwa berdarah ini. Saat itu, kota pertama yang mengakui negara kesatuan Republik Indonesia hampir jatuh ke tangan kolonial. Namun, berkat gerilyawan yang dieksekusi, kota itu berhasil direbut kembali dari penduduk asli.

Ada juga legenda terkait kawasan wisata unik ini. Para sesepuh mengatakan jika ditarik garis lurus dari Gunung Merapi ke pantai selatan, kawasan Malioboro akan menjadi salah satu jalurnya.

Kisah legendaris ini banyak dikonsumsi orang dan sering dijadikan topik pembahasan dalam sebuah buku. Kisah mistis yang terkait dengan setiap legenda Yogyakarta menjadi topik pembahasan yang menarik.

3. Pesona Nokturnal

Atraksi Malioboro lainnyaKredit foto: Google Maps Fat Worm

Pengunjung yang ingin menikmati keindahan kota Yogyakata dengan cara berbeda bisa mengikuti wisata malam di Jalan Malioboro. Dari pukul 19.00 hingga tengah malam, kawasan ini ramai dikunjungi pengunjung yang nongkrong di pinggir jalan.

Keindahan malam akan semakin bertambah dengan kerlap-kerlip lampu jalan yang tampak cantik bak kota tua dengan nuansa klasik. Bangunan lama berdesain barat masih berdiri kokoh di beberapa sudut Malioboro.

Jika Anda datang pada malam hari, suasana khas Malioboro akan lebih terasa. Angkringan lesehan yang menjadi ciri khas kota Yogyakarta sudah mulai melayani pengunjung yang mencari makan untuk mengisi perutnya.

Alamat dan rute menuju lokasi Jalan Malioboro

Alamat Jalan MalioboroKredit foto: Instagram @ban.duro

Wisata ini terletak di pusat kota, tepatnya di Sosromeduran, Gedong Tengen. Tentunya sangat mudah bagi Anda untuk menemukan tempat-tempat wisata tersebut. Bagi anda yang datang dari luar kota, anda dapat menggunakan transportasi udara untuk menuju kota Yogyakarta terlebih dahulu.

Berjarak sekitar 9,5 km dari bandara terdekat, hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mencapai kawasan Malioboro ini. Setelah mendarat dengan selamat, Anda dapat melanjutkan perjalanan berikutnya dengan transportasi umum.

Karena jalan yang Anda lewati dari arah bandara melewati Tugu Pal putih yang merupakan ikon kota Yogyakarta. Dari perempatan tugu, Anda akan diarahkan ke kiri untuk sampai ke jalan yang menghubungkan ke Malioboro.

Anda tidak perlu merogoh kocek sepeser pun untuk mengunjungi Jalan Malioboro. Hal ini benar karena lokasi wisata tersebut sebenarnya merupakan trotoar dari jalan umum yang dilintasi banyak kendaraan.

Namun, jika Anda ingin menggunakan kendaraan pribadi pada saat kedatangan, Anda harus menyiapkan biaya parkir terlebih dahulu. Jangan merogoh kocek terlalu dalam, hanya Rp 3.000 untuk roda 2 dan Rp 10.000 untuk roda 4.

Tentunya dengan biaya yang ramah kantong ini menjadi lebih bernilai bagi pengunjung. Anda dapat menyisihkan sebagian uang untuk keperluan lain atau membelikannya sebagai hadiah. Atau bahkan bisa Anda gunakan untuk mengunjungi destinasi lain di Yogyakarta setelah mengunjungi tempat wisata ini.

Hal menarik yang bisa dilakukan di Malioboro

Hal menarik yang bisa dilakukan di MalioboroSumber gambar: Twitter @dwisusanti

1. Mencicipi Kuliner Khas

Memang, singgah di kota Yogyakarta tidak lengkap tanpa mencicipi berbagai kuliner khasnya. Jalan Malioboro khususnya memiliki banyak pedagang yang menjajakan makanan dan minuman.

Ada satu makanan yang wajib kamu coba selama tour ini. Lumpia diisi dengan sayuran dan ayam, digoreng dalam wajan besar sebelum memesan. Anda akan menemukan penjual yang menjual makanan ringan ini di luar sebuah penginapan.

Dikatakan sudah dijual sejak tahun 90-an, rahasia cita rasanya yang khas terletak pada komposisi isiannya yang tidak pernah berubah. Rasa gurih dari isi lumpianya terasa pas berpadu dengan kulit lumpia goreng yang renyah.

2. Bersepeda menyusuri Malioboro

Olahraga yang satu ini menjadi andalan saat berada di kawasan Jalan Malioboro. Di pagi hari, udara sekitar terasa dingin karena tidak banyak kendaraan yang lewat. Sambil bersepeda di pagi hari, Anda juga dapat menemukan sarapan di area sekitar.

Tidak hanya di pagi hari yang menjadi pilihan untuk aktivitas bersepeda ini, Anda juga bisa melakukannya di malam hari. Rute malam hari yang bisa Anda tempuh adalah mulai dari utara lalu melanjutkan ke sisi selatan.

Bahkan pada malam-malam tertentu, komunitas bersepeda dari berbagai daerah memadati lokasi tersebut. Banyak juga yang memanfaatkan momen ini untuk menikmati indahnya malam kota Yogyakarta dengan cara yang berbeda.

3. Berburu foto unik

Berbagai spot foto unik banyak bertebaran di sepanjang jalan yang terletak di utara Kraton Yogyakarta. Sebagai pengunjung, jangan lupa untuk mengabadikan setiap momen di kota ini. Siapkan lensa kamera terbaik Anda untuk hasil yang maksimal.

Tempat favorit pengunjung untuk berfoto adalah titik nol kilometer. Lampu merah dengan kendaraan yang berjejer menjadi latar belakang yang dihadirkan.

Di malam hari, lampu bangunan tua akan mempercantik foto Anda. Mengambil latar belakang keramaian di jalan juga merupakan pilihan lain untuk menambahkan variasi pada foto.

4. Beli oleh-oleh khas Jogja

Aktivitas di MalioboroKredit foto: Galeri Instagram Nurh

Aktivitas ini tidak akan pernah hilang ketika Anda mengunjungi tempat wisata manapun. Salah satunya ketika anda sedang berwisata di Malioboro anda akan menemukan banyak toko yang menjual berbagai macam barang unik dan antik.

Dari dekorasi rumah vetiver dengan bentuk hewan atau bunga hingga lukisan pahlawan nasional. Namun, harga lukisan tersebut cukup mahal karena dibuat langsung oleh seniman Yogyakarta.

Selain aneka dekorasi rumah, baju tie dye juga bisa Anda jadikan sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Dengan harga Rp 50.000, kamu sudah bisa mendapatkan dua pasang baju dan celana.

5. Naik Andong

Kendaraan khas Malioboro ini menggunakan kuda untuk tenaga penggeraknya. Hampir seperti gerobak, tetapi gerbong memiliki tempat duduk penumpang yang lebih luas. Kelilingi Jalan Malioboro dengan kendaraan ramah lingkungan ini.

Anda tidak perlu khawatir dengan biayanya, cukup Rp 20.000 saja sudah akan membawa Anda ke depan istana. Agar biaya yang dikeluarkan lebih hemat, Anda bisa mengajak teman atau pengunjung lain yang akan menggunakan gerbong ini.

Fasilitas yang tersedia di Jalan Malioboro Jogja

Fasilitas di Jalan Malioboro JogjaSumber gambar: Twitter Swaragami

Kawasan wisata Jalan Malioboro sendiri sudah dikelola dengan baik oleh pemerintah setempat. Mengunjungi wisata terkenal ini, Anda dapat dengan mudah menemukan berbagai jenis tempat usaha. Mulai dari toko yang menjual berbagai kebutuhan hingga pusat perbelanjaan modern telah dibangun.

Selain itu, dari sisi selatan hingga utara jalan, disediakan kursi untuk pengunjung beristirahat. Beberapa kursi ini menghadap ke jalan langsung, sementara yang lain menghadap ke bangunan pinggir jalan. Jadi ada banyak pemandangan yang akan Anda lihat.

Selain fasilitas yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat masjid bagi pengunjung muslim yang akan melaksanakan shalat. Masjid ini terletak di area kantor pemerintah daerah di sebelah timur. Kamu bisa jalan kaki ke masjid dengan desain Jawa ini.

Untuk memasuki area masjid ini, terlebih dahulu melewati pos jaga dari kantor. Akan ada beberapa penjaga keamanan yang memeriksa barang bawaan Anda. Setelah melewati gerbang pertama, Anda akan disuguhkan dengan taman di depan masjid yang terlihat asri.

Untuk memarkir kendaraan pribadi Anda sendiri, ada banyak lokasi yang bisa Anda sebarkan di Jalan Malioboro. Jika Anda datang dari selatan Anda dapat memarkir kendaraan Anda di selatan pasar. Tempat parkir ini memiliki area yang teduh karena ditumbuhi banyak pohon besar.

Kemudian jika Anda datang dari arah utara atau barat, tempat parkir bernama Abu Bakar Ali bisa menjadi pilihan. Jika Anda membawa kendaraan roda dua, pergilah ke lantai dua untuk dapat memarkir kendaraan Anda. Kemudian kendaraan roda empat atau lebih bisa menggunakan lantai satu.

Fasilitas yang memadai ini akan mendukung tempat-tempat wisata yang menjadi ikon kedua kota Yogyakarta tersebut. Pengunjung wisata ini akan dengan mudah menemukan fasilitas ini karena kawasan di sekitar Malioboro merupakan kawasan terbuka.

Demikian informasi mengenai tempat wisata Jalan Malioboro yang namanya kini semakin populer. Buka selama 24 jam setiap hari, wisata ini akan menciptakan kenangan tersendiri di hati para pengunjungnya. Pastikan tempat ini ada dalam daftar kunjungan wajib Anda.

Source: www.itrip.id

Related Articles

Back to top button