Tempat Wisata

Fort Marlborough: harga tiket, foto, lokasi, fasilitas dan spot

Benteng ini dianggap sebagai benteng terkuat dan terbesar Inggris di wilayah timur setelah Fort St. George yang ada di India, lebih khusus lagi di Madras. Benteng ini dibangun antara tahun 1714 dan 1719 Perusahaan India Timur (EIC) dan berada di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal Josef Colin. Pembangunan benteng ini memang sarat dengan gaya arsitektur Inggris abad ke-20 yang terlihat megah dan mapan. Benteng ini berdiri di atas bukit buatan dan menghadap ke kota Bengkulu dan Samudera Hindia.

Bagian luar benteng juga dikelilingi parit dan tanggul. Bagian depan dan belakang benteng sudah tidak terlihat lagi, hanya lantainya yang sedikit diturunkan dan terlihat bekas-bekas bangunan yang sepertinya sudah dibongkar. Saat ini, sudah dibuat jalan setapak selebar sekitar 1 meter di bagian luar parit. Pada jalur ini juga terdapat area yang dibatasi oleh pagar besi yang mengelilingi benteng. Pagar menjadi pembatas antara benteng dengan area outdoor atau sekitarnya.

Pagar benteng ini juga membatasi jalan utama. Di sisi timur pagar ini berbatasan dengan Jalan Benteng yang dulunya adalah Jalan Burniat. Sebelah barat berbatasan dengan Jalan Jendral A. Yani dan pertokoan. Di sebelah utara berbatasan dengan Jalan Jendral A. Yani dan pelabuhan lama dan terakhir di sebelah selatan dengan Jalan Benteng dan perumahan komunal di desa Kebun Keling.

Sejarah Benteng Marlborough

Inggris menguasai wilayah Bengkulu selama hampir 140 tahun, yaitu tahun 1685 hingga 1825, berdasarkan Perjanjian London. Perjanjian tersebut mencakup penyerahan wilayah Inggris kepada Belanda. Pada masa ini, Inggris mulai membangun sarana dan prasarana untuk menunjang imperialismenya di wilayah Bengkulu. Salah satu yang dibangun dalam kasus ini adalah Benteng Marlborough. Nama Marlborough sendiri merupakan penghormatan kepada John Churchill yang menyandang gelar Duke of Marlborough I.

Pembangunan benteng ini sendiri dimaksudkan sebagai tempat pertahanan atau struktur pertahanan. Hal ini juga dilakukan untuk mempertahankan kekuasaan Inggris di wilayah Sumatera, khususnya di pesisir barat Sumatera, dari ancaman Belanda. Selain itu, Inggris bermaksud mempertahankan wilayah Bengkulu sebagai daerah monopoli lada dan pusat perdagangan.

Pembangunan ini diprakarsai oleh Gubernur Yoseph Collet dan dalam pembangunannya juga dicatat nama-nama penguasa Inggris yang terlibat dalam pembangunan ini. Fungsi benteng sebagai tempat pertahanan tetap dipertahankan oleh Tentara Nasional Indonesia sepanjang perjuangan mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia.

Gedung Benteng Marlborough

Benteng ini terletak di atas tanah seluas 44.100,5 meter persegi dengan panjang sekitar 240 m dan lebar 170 m, Pintu masuk benteng ini menghadap ke barat dan terdapat jembatan yang menghubungkan pintu masuk ke luar. Di belakang benteng ini terdapat beberapa bangunan memanjang. Awalnya bangunan ini berfungsi sebagai gudang senjata, tempat tahanan dan kantor, serta terdapat ruang terbuka yang digunakan sebagai halaman di dalam benteng. Secara keseluruhan bentuk bangunan ini menyerupai kura-kura dan merupakan ciri khas benteng Eropa. Kepala berperan sebagai pintu masuk, tubuh penyu berperan sebagai benteng, dan kaki penyu berperan sebagai benteng pertahanan. Setiap bastion juga dilengkapi dengan berbagai jenis meriam, mulai dari yang kecil hingga yang besar. Diketahui juga bahwa di bagian utara kaki penyu terdapat terowongan kecil yang berfungsi sebagai jalan keluar ketika dikepung musuh.

Hingga saat ini benteng ini berada di bawah Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jambi, Wilayah Kerja Provinsi Jambi, dan bekerja sama dengan Proyek Pengembangan dan Pemeliharaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Bengkulu.

Baca juga: Danau Picung, sebuah danau legendaris yang berasal dari Belanda

Peta lokasi Benteng Marlborough

Benteng Marlborough terletak di pusat kota Bengkulu, tepatnya di Jalan Bencoolen. Tempat bersejarah ini juga dekat dengan Pantai Paderi dan Pantai Zakat di Bengkulu. Untuk mencapai tempat ini juga tidak terlalu sulit karena terdapat banyak pilihan akses mulai dari transportasi darat, laut, dan udara. Jika tidak, pengunjung yang ingin menginap di tempat ini tidak perlu khawatir karena di sekitar Alun-Alun Tugu juga terdapat hotel yang tidak jauh dari benteng ini.

Jam buka dan biaya masuk Fort Marlborough

Untuk memasuki kawasan Fort Marlborough, pengunjung hanya dikenakan biaya masuk sekitar Rp 2.500. Namun perlu diketahui bahwa harga tiket ini dapat berubah sewaktu-waktu. Jam buka mulai dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore.

Tips berlibur di Fort Marlborough

  • Selalu perhatikan kesehatan Anda

  • Saat berada di benteng, jangan lupa untuk menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari sinar jahat matahari

  • Bawalah kamera untuk menunjang perjalanan liburan Anda dan mengabadikan momen indah bersama orang tercinta.

Galeri Foto Benteng Marlborough

Benteng Marlborough

Deretan meriam di dalam benteng
Potret pohon tua di dalam benteng
Berburu foto di benteng
Benteng Marlborough

Tempat berfoto di Fort Marlborough

Source: www.tempatwisata.pro

Related Articles

Back to top button