Tempat Wisata

Tugu Jogja: harga tiket, foto, lokasi, fasilitas dan lokasi

Yogyakarta seolah menjadi surga wisata bagi setiap traveler yang mendambakan keramahtamahan dan tempat-tempat eksotik. Tak heran jika kawasan ini menarik jutaan wisatawan dari berbagai belahan dunia setiap tahunnya. Kota pelajar ini memiliki beberapa tempat wisata yang berperan sebagai ikon dan mewakilinya. Salah satunya Tugu Jogja yang selalu ramai setelah gelap.

Tugu Jogja memang menjadi tempat yang wajib dikunjungi di Yogyakarta. Bahkan, ada semacam aturan tidak tertulis bahwa orang tidak akan percaya pernah ke Jogja jika tidak melihat monumen bernilai sejarah tersebut. Seperti tempat wisata lainnya, tugu ini juga mempunyai sejarah panjang di jantung kota Jogja.

Secara administratif Tugu Jogja terletak di tengah persimpangan Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan AM Sangaji, Jalan Jendral Soedirman dan Jalan Pangeran Diponegoro. Untuk mencapai lokasi monumen ini,

Dari titik 0 kilometer di kota Jogja wisatawan harus menempuh jarak sekitar 5 kilometer atau sekitar 15 menit.

Untuk menuju lokasi monumen sangat mudah, wisatawan dapat menempuh perjalanan dengan kendaraan pribadi seperti sepeda, mobil atau sepeda motor. Tersedia juga pilihan transportasi umum yang bisa digunakan seperti Transjogja, ojek, ojek, angkutan umum, dll. Pengunjung bisa menggunakan ojek atau andong jika ingin berwisata sekaligus menikmati keindahan kota Jogja. .

Sejarah Tugu Jogja

Pembangunan Tugu Jogja dilakukan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1755. Pelaksanaannya sendiri terjadi setahun setelah pembangunan Keraton Yogyakarta oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Pemilihan tempat sebagai lokasi pembangunan monumen menitikberatkan pada garis khayal yang jika dicermati berada pada garis khayal. lurus dengan Gunung Merapi, Keraton Yogyakarta dan Pantai Parangtritis.

Pembangunan Tugu Jogja mempunyai banyak arti dan fungsi. Ada filosofi yang tercermin dari bentuk bangunan saat monumen ini pertama kali dibangun. Salah satu makna yang paling terkenal adalah Manunggaling Kawula Gusti yang berarti persatuan antara rakyat dan pemimpin serta semangat mengusir penjajah dari tanah air.

Filosofi ini tercermin pada bentuk bangunan tugu yang kolom-kolomnya berbentuk silinder atau gilig. Selain itu, bagian atas tugu dulunya berbentuk bulat atau golong. Dulu masyarakat mengenal tugu ini dengan nama lain: Tugu Golong Gilig. Saat didirikan, Tugu Jogja berdiri di ketinggian sekitar 25 meter dari permukaan tanah dan dikelilingi pagar pada bagian dasarnya.

Selain itu, Tugu Jogja mempunyai beberapa fungsi diantaranya sebagai perbatasan utara Kota Tua Jogja. Konon saat Sultan Yogyakarta sedang bertapa, tugu ini juga menjadi panduan pemandangan Gunung Merapi. Gempa dahsyat yang melanda Yogyakarta pada 10 Juni 1987 juga meluluhlantahkan Tugu Jogja.

Monumen Jogja yang runtuh akhirnya direnovasi oleh Belanda pada tahun 1989. Alih-alih mengembalikan bangunan ke bentuk aslinya, Belanda justru mengubah bentuk asli tugu tersebut menjadi persegi dan bagian atasnya meruncing. Di setiap sisi tugu terdapat prasasti yang menunjukkan siapa saja orang-orang yang terlibat dalam renovasi tugu tersebut.

Ketinggian bangunan juga dikurangi dari 25 meter menjadi 15 meter. Masyarakat menilai hal tersebut merupakan upaya Belanda untuk menghancurkan persatuan bangsa dan Keraton Yogyakarta. Nama Tugu Golong Gilig pun diubah menjadi De Witt Paal atau Tugu Pal Putih dalam bahasa Indonesia.

Pesona Tugu Jogja

Monumen yang merupakan salah satu landmark kota Jogja ini memiliki daya tarik tersendiri sehingga menarik pengunjung lokal maupun mancanegara. Selain nilai sejarahnya, Tugu Jogja juga menawarkan pesona melalui keindahan arsitekturnya yang terus ditingkatkan dari waktu ke waktu. Kelap-kelip lampu warna-warni tidak ada tandingannya dalam hal menerangi dan memancarkan keindahannya.

Di pagi hari Anda akan menemukan banyak orang di sekitar Tugu Jogja berolahraga sambil menikmati monumen yang telah berdiri sekitar 250 tahun ini. Waktu terbaik jika ingin mengunjungi monumen ini adalah pukul 05.00 hingga 06.00 WIB karena belum banyak kendaraan yang melintas. Selain itu, udara masih segar dan polusi kendaraan bermotor masih minim di pagi hari.

Saat malam tiba, tempat wisata ini menjadi sangat ramai dikunjungi oleh warga sekitar dan anak muda yang kuliah di universitas Jogja. Selain itu banyak juga wisatawan dari luar kota yang datang untuk melihat Tugu Jogja yang masih dilestarikan hingga saat ini. Bahkan ada yang berpendapat jika seseorang berada di Jogja namun belum melihat melewati tugu ini, maka dianggap belum pernah ke Jogja.

Bahkan ada tradisi pelajar luar kota yang belajar di Jogja harus merayakan kelulusannya dengan mencium tugu Jogja. Ada mitos yang masih dipertanyakan kebenarannya, bahwa seorang pelajar yang berani berfoto di tugu sebelum lulus akan membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan studinya.

Benar atau tidaknya mitos tersebut, Tugu Jogja punya pesona yang sulit dipungkiri. Pada malam hari, wisatawan biasanya lebih memilih untuk menginap di tugu dan menikmati indahnya malam Jogja. Kelap-kelip lampu dan lalu lalang kendaraan menjadi teman setia wisatawan yang duduk santai di pinggir jalan. Tak jarang para pengamen jalanan menyanyikan lagu-lagu yang membuat suasana malam semakin romantis.

Fasilitas Peringatan Jogja

Karena Tugu Jogja sebenarnya tidak diperuntukkan sebagai objek wisata, maka fasilitas yang tersedia sangat terbatas. Namun wisatawan biasanya menggunakan fasilitas instansi tertentu seperti perkantoran atau SPBU.

Jika Anda membawa kendaraan seperti mobil, maka akan sulit mencari tempat parkir pada malam hari. Biasanya wisatawan memarkir mobilnya di kantor Mandiri yang letaknya tak jauh dari tugu. Selain itu, toilet dan musala yang digunakan wisatawan biasanya merupakan fasilitas di SPBU dekat monumen. Namun jika Anda menggunakan sepeda motor, Anda bisa memarkir kendaraan di pinggir jalan.

Baca juga: Museum Benteng Vredeburg, saksi bisu sejarah Yogyakarta

Terdapat bangku-bangku taman di sekitar monumen dimana wisatawan dapat duduk dan mengagumi keindahan monumen. Jika merasa lapar wisatawan tidak perlu bingung karena di sekitar lokasi banyak terdapat restoran, kafe, warung bahkan angkringan yang menjual berbagai jenis kuliner. Anda bisa berwisata kuliner dan mencicipi masakan khas Jogja seperti soto, gudeg, dan nasi ikan.

Bagi wisatawan yang bermalam juga banyak pilihan akomodasi seperti hotel dan homestay yang tersebar di beberapa lokasi sekitar Tugu Jogja. Harga yang ditawarkan bervariasi, Anda bisa memilih akomodasi sesuai budget. Mengunjungi Tugu Jogja sepertinya menjadi suatu keharusan ketika Anda berada di Kota Gudeg. Berikut aktivitas yang bisa dilakukan wisatawan di monumen tersebut.

Nikmati keindahan monumen

Waktu terbaik untuk menikmati keindahan Tugu Jogja adalah pada pagi hari saat tidak ada kendaraan atau pada malam hari. Saat malam hari suasananya terasa istimewa, Anda bisa menyaksikan monumen megah berusia 250 tahun yang menjadi kebanggaan warga Yogyakarta. Kelap-kelip lampu yang menerangi tugu pun seolah menambah pesona tugu yang mempersatukan masyarakat.

Cara terbaik menikmati Tugu Jogja adalah dengan duduk santai di pinggir jalan dan ngobrol bersama teman-teman terdekat. Menikmati indahnya suasana malam Jogja bersama orang-orang terdekat akan menciptakan momen tak terlupakan seumur hidup. Suasana malam di tempat ini pun tak kalah romantis. Anda bisa mengajak pasangan untuk sekadar menghabiskan waktu bersama di tengah hiruk pikuk kota.

Perburuan Foto

Berkunjung ke Tugu Jogja sudah menjadi suatu keharusan sehingga wajib berfoto dengan latar belakang tugu yang menjadi landmark kota Jogja ini. Maka tak heran jika mengunjungi tempat ini, akan banyak anak muda yang rela mengantri hanya untuk berfoto.

Jika Anda ingin bersenang-senang atau sekedar selfie di monumen ini, berhati-hatilah karena banyak kendaraan yang lalu lalang di jalan sekitar monumen. Waktu yang tepat untuk mengambil foto adalah mulai pukul 23.00 WIB karena jumlah kendaraan yang melintas di jalan sekitar semakin berkurang. Yang pasti tempat ini cocok banget buat kamu yang suka fotografi dan Instagrammable.

Wisata kuliner

Sembari menikmati keindahan Tugu Jogja, wisatawan juga bisa berwisata kuliner dan mencicipi berbagai makanan lezat di sekitar Tugu. Kuliner yang ada di tugu ini didominasi oleh Angkringan yang menyajikan kuliner seperti nasi kucing, kopi jos, wedhang ronde, gorengan, dan lain-lain. Kuliner ini tak hanya murah dan ceria, tapi juga cocok menjadi pendamping menikmati indahnya malam Jogja.

Jika kurang puas, Anda juga bisa mencoba kuliner lain di sekitar monumen. Terdapat banyak restoran, kafe, dan warung makan yang menawarkan kuliner yang menggugah selera. Anda bisa memanjakan lidah dengan menyantap mie jawa, gudeg, bebek panggang dan masih banyak lagi.

Jam buka dan biaya masuk Tugu Jogja

Bagi yang ingin mengunjungi Tugu Jogja bisa berkunjung kapan saja karena buka 24 jam. Karena Tugu Jogja merupakan ruang publik bagi masyarakat, maka tidak dipungut biaya masuk untuk mengunjungi tugu tersebut.

Peta lokasi Tugu Jogja

Tips berwisata ke Tugu Jogja

  • Berhati-hatilah jika ingin mengambil foto di monumen karena banyak kendaraan yang lalu lalang.
  • Waktu yang tepat untuk mengambil foto adalah pada malam hari mulai pukul 23.00 WIB.
  • Pada hari Sabtu dan Minggu monumen ini penuh dengan wisatawan sehingga sulit mencari tempat parkir.
  • Jagalah kebersihan monumen dengan tidak membuang sampah di sekitar monumen.
  • Selalu menjamin kelestarian monumen dengan tidak merusak apapun yang ada pada monumen.

Galeri Foto Tugu Jogja

Monumen Yogyakarta

Berburu foto dengan latar belakang monumen

Potret Kawasan Padat Tugu Jogja
Sunset di Tugu Jogja
Potret Tugu Jogja dari udara
Pesona Tugu Jogja di malam hari

Source: www.tempatwisata.pro

Related Articles

Back to top button