Tempat Wisata

Alun-Alun Kidul : harga tiket, foto, lokasi, fasilitas dan lokasi

Menjelajahi setiap jengkal pesona Jogja selalu menimbulkan kesan berbeda. Setiap sudut kota yang pernah menjadi pusat pemerintahan Republik Indonesia ini memiliki cerita tersendiri yang menggugah rasa penasaran setiap orang. Alun-Alun Kidul salah satunya, tak hanya sarat nilai sejarah tapi juga berjuta pesona.

Alun-Alun Kidul atau yang lebih dikenal dengan nama Alkid menjadi salah satu ikon wisata di Jogja. Setiap hari tempat wisata yang terletak di sebelah selatan Keraton Yogyakarta ini ramai dikunjungi pengunjung dari berbagai kalangan. Ada yang sekadar bersantai menikmati indahnya suasana Alun-alun di malam hari.

Secara administratif, Alun-Alun Kidul terletak di Jalan Alun-Alun Kidul, Kecamatan Kraton, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya sangat mudah dijangkau, wisatawan hanya perlu menempuh jarak sekitar 3 kilometer atau 15 menit berkendara dari pusat kota Jogja.

Wisatawan dapat dengan mudah mencapai Alun-Alun menggunakan kendaraan pribadi. Angkutan umum seperti becak, kereta kuda, taksi atau sepeda juga tersedia di Jogja. Tempat ini sangat cocok untuk bersantai bersama keluarga atau teman. Tersedia berbagai macam wahana seperti becak mini, sepeda tandem, odong-odong dan masih banyak lagi.

Seperti tempat wisata di Jogja lainnya, Alun-Alun Kidul juga menyimpan cerita, sejarah bahkan mitos yang menyelimuti tempat tersebut hingga saat ini. Yang pasti tempat ini menjadi salah satu destinasi terpopuler untuk bersantai dan menikmati indahnya yoga di malam hari.

Kisah Alun-Alun Kidul

Alun-Alun Kidul merupakan bagian dari Keraton Yogyakarta yang dibangun pada masa Kerajaan Mataram. Dalam perkembangannya, masyarakat tradisional Jawa dikenal dengan istilah Catur Gatra Tunggal yang berarti empat komponen dalam satu kesatuan. Ini digunakan dalam pembangunan istana dan semua bangunan tambahannya.

Jika diperhatikan, terdapat masjid, alun-alun, dan pasar di kompleks Keraton Yogyakarta. Masing-masing bangunan tersebut mempunyai fungsi dan makna yang berbeda-beda. Istana sebagai pusat kekuasaan, masjid sebagai tempat ibadah, alun-alun sebagai tempat beraktivitas masyarakat, dan pasar sebagai pusat perekonomian.

Seperti diketahui, Keraton Yogyakarta memiliki dua alun-alun, yakni Alun-Alun Utara atau Alun-Alun Lor yang terletak di utara keraton, dan Alun-Alun Selatan atau Alun-Alun Kidul yang berada di belakang keraton. Jika dicermati, posisi Keraton Yogyakarta sebenarnya berada pada poros. Garis ini dikenal dengan garis imajiner yang menghubungkan Gunung Merapi, Kraton, dan Pantai Parangtritis.

Ada mitos yang mengatakan bahwa Alun-Alun Kidul dibangun sedemikian rupa sehingga bagian belakang keraton masih terlihat seperti bagian depan jika dilihat dari selatan. Konon hal ini agar Keraton Yogyakarta tidak berpaling dari laut selatan. Seperti diketahui, Keraton Yogyakarta mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Ratu Laut Selatan.

Dahulu, sebelum menjadi tempat wisata seperti saat ini, Alun-Alun Kidul digunakan untuk melatih prajurit Kraton. Para prajurit Kraton biasanya melatih ketrampilan menunggang kuda (setonan), manahan (panahan bersila), dan masih banyak lagi. Selain itu, ruang tersebut juga digunakan untuk acara Kraton lainnya.

Sasono Hinggil yang dulunya merupakan tempat para raja menyaksikan pertunjukan kompetisi keterampilan antara manusia dan harimau, juga dibangun di sekitar kompleks Alun Alun Kidul. Tradisi ini dikenal dengan nama Rampok Macan dan kini tempatnya diubah menjadi tempat pertunjukan seni.

Selain itu, banyak mitos yang sering dikaitkan dengan Alun-Alun Kidul, khususnya keberadaan dua pohon beringin yang tumbuh berdampingan. Sebagian masyarakat Jogja percaya bahwa pohon beringin adalah pintu gerbang menuju istana Ratu Laut Selatan.

Tradisi Masangin Laku di Alun-Alun Kidul

Tradisi ini merupakan kegiatan yang masih dilakukan pengunjung saat berada di Alun-Alun Kidul. Mitos ini bermula dari Topo Bisu Mubeng Beteng yang dipentaskan setiap malam tanggal 1 Suro. Dalam ritual ini, siapapun yang ikut harus dirantai pada beteng dan tidak boleh berbicara sama sekali.

Di akhir ritual Topo Bisu Mubeng Beteng, masyarakat harus berjalan melewati dua pohon beringin yang berdiri bersebelahan. Pohon ini disebut juga kurung Ringin. Dipercaya bahwa hanya orang-orang tertentu yang berhati murni dan tidak memiliki niat jahat yang dapat berjalan melewati kedua pohon tersebut.

Selain itu, ada beberapa mitos seputar ritual ini. Konon, siapapun yang bisa melewati pohon beringin tersebut, semua keinginannya akan terkabul. Ada juga yang mengatakan bahwa pohon tersebut mengandung tato atau semacam jimat untuk melindungi Keraton Yogyakarta dari orang-orang yang berniat buruk.

Seiring berjalannya waktu, ritual ini berkembang menjadi permainan yang masih dilakukan oleh masyarakat Jogja. Banyak wisatawan yang mencoba melewati pohon beringin ini dengan mata tertutup. Nyatanya, sulit melewati kedua pohon beringin tersebut. Hanya orang-orang tertentu yang berhati murni yang dapat melewatinya.

Pesona Alun-Alun Selatan

Tempat yang dulunya digunakan sebagai arena latihan prajurit Kraton ini kini berubah fungsi menjadi ruang publik dan tempat hiburan bagi warga sekitar maupun wisatawan. Berbagai aktivitas kerap dilakukan di Alun-Alun Kidul, misalnya saja tempat ini bisa dimanfaatkan warga sekitar untuk jogging di pagi hari.

Tak jarang anak-anak sekolah berlatih di area luas ini pada siang hari. Acara seperti lomba burung dll sering diadakan pada hari minggu. Menjelang sore, aktivitas wisata meningkat. Banyak wisatawan yang datang untuk sekedar nongkrong atau jalan-jalan di sekitar kompleks Alun Alun Kidul.

Beberapa pedagang makanan dan angkringan sudah mulai membuka lapaknya, menunggu pembeli yang ingin mencicipi kuliner sederhana khas kota Jogja. Di malam hari, Anda akan merasakan semaraknya suasana kota Jogja dari alun-alun ini. Wisatawan dari berbagai kalangan berbondong-bondong menikmati indahnya malam Jogja.

Ada berbagai aktivitas menarik yang bisa dilakukan wisatawan di sini. Wisatawan bisa menyewa berbagai wahana seperti becak mini, sepeda tandem, odong-odong dan masih banyak lagi. Dengan harga yang cukup terjangkau, wisatawan bisa berkeliling alun-alun dengan odong-odong cantik yang dihiasi lampu warna-warni.

Tentu menjadi pengalaman unik menikmati malam remang-remang bersama orang-orang terdekat. Tidak lengkap rasanya jika mengunjungi lapangan tersebut tanpa mencoba merasakan sensasi bermain Masangin. Pengunjung dapat menyewa masker mata di sekitar alun-alun dengan merogoh kocek sebesar Rp. Hanya 5.000.

Memang patut untuk dicoba, permainan legendaris yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram. Dengan mata tertutup, wisatawan harus berjalan kaki sekitar 20 meter menuju dua pohon beringin yang berdiri berjajar. Banyak yang sudah mencoba, namun hanya sedikit yang berhasil meski sudah mengikuti jalan yang benar.

Wisatawan juga bisa bersantai sambil duduk-duduk menikmati suasana malam Alun-Alun Kidul. Ada beberapa kuliner khas Jogja yang bisa dinikmati wisatawan. Wedang Ronde, Wedang Bajigur dan jagung bakar cocok menjadi pendamping bersantai menikmati dinginnya malam yang pahit.

Fasilitas di Alun-Alun Kidul

Fasilitas di tempat wisata ini cukup lengkap. Terdapat beberapa tempat parkir di berbagai sudut serta toilet umum. Jika Anda beragama Islam, Anda juga bisa salat di Masjid Gedhe Kauman yang letaknya tak jauh dari alun-alun.

Apakah Anda ingin menginap semalam? Tak perlu khawatir karena di sekitar lokasi terdapat berbagai hotel dan akomodasi dengan harga berbeda-beda. Harga yang ditawarkan tentunya bisa disesuaikan dengan budget Anda. Selain itu wisatawan juga bisa mencari oleh-oleh khas Jogja seperti kaos oblong, blangkon, pernak pernik, miniatur dan masih banyak lagi.

Berwisata ke Alun-Alun Kidul memang menawarkan pengalaman menarik bagi setiap pengunjungnya. Di bawah ini adalah aktivitas yang bisa dilakukan di alun-alun.

Menikmati indahnya suasana malam

Bersantai dan nikmati indahnya suasana kota Jogja di malam hari. Ini adalah opsi menarik yang patut Anda coba. Anda bisa mengunjungi tempat ini sekitar jam 7 malam. Suasana akan terasa sangat ramai karena banyak wisatawan yang datang pada malam hari.

Tak hanya bisa bersantai, Anda juga bisa melakukan berbagai aktivitas, seperti: Misalnya saja naik odong-odong atau sepeda tandem, atau bermain permainan masangin yang sangat populer. Permainan ini sekilas terlihat sederhana, namun ternyata banyak orang yang gagal melewati pohon beringin tersebut. Permainan ini wajib Anda coba ketika datang ke Alun-Alun Kidul.

Wisata kuliner

Di alun-alun Anda juga bisa berwisata kuliner dan mencoba berbagai jajanan di sekitar lokasi. Anda bisa mencoba Wedang Ronde, Wedang Bajigur, jagung bakar, roti bakar, cilok dan masih banyak lagi. Kuliner ini dapat ditemukan di warung-warung dan pedagang kaki lima yang tersebar di sekitar alun-alun.

Baca juga: Gua Maria Tritis, gua alam dengan suasana religi

Perburuan Foto

Jika Anda suka fotografi, Anda juga bisa mencari objek foto di Alun-Alun Kidul. Tempat ini menawarkan berbagai spot foto menarik untuk difoto. Kamu juga bisa berfoto selfie bersama teman-temanmu untuk mengabadikan momen kebersamaan.

Dengan suasana malam hari yang diterangi remang-remang lampu jalan dan dihiasi kelap-kelip lampu warna-warni Odong-Odong, Anda bisa mengabadikan suasana alun-alun Jogja yang ikonik ini. Tentunya jika berfoto di Alun-Alun Kidul akan menjadi hasil foto yang berkesan.

Lihat wayang kulit

Pertunjukan wayang kulit sering berlangsung di Alun-Alun Kidul. Jika Anda penggemar budaya Jawa, Anda wajib menyaksikan pertunjukan wayang kulit yang satu ini. Pertunjukan wayang kulit biasanya dipentaskan di Sasono Hinggil, tempat raja pernah menyaksikan Rampok Harimau.

Kesenian Jawa ini berlangsung setiap hari Sabtu dan Minggu pada minggu kedua setiap bulannya. Jika ingin melihat wayang kulit, catat dulu jadwalnya. Persiapkan kondisi fisik Anda karena pertunjukan ini berlangsung sepanjang malam.

Jam buka dan tarif masuk Alun-Alun Kidul

Bagi yang ingin mengunjungi tempat wisata ini bisa berkunjung kapan saja karena buka 24 jam. Alun-Alun Kidul merupakan tempat umum bagi masyarakat, sehingga tidak dipungut biaya masuk untuk memasuki kawasan wisata ini. Tarif parkir sepeda motor sebesar 2.000 dan sepeda empat sebesar 5.000.

Peta lokasi Alun-Alun Kidul

Tips Berwisata di Alun-Alun Kidul

  • Datanglah pada hari Sabtu dan Minggu di minggu kedua setiap bulannya jika ingin melihat Wayang Kulit.
  • Selalu ikuti aturan dan perhatikan perilaku dan kata-kata Anda.
  • Jagalah kebersihan tempat dengan tidak membuang sampah sembarangan.
  • Jaga semuanya tetap rapi dan jangan merusaknya.

Galeri foto dari alun-alun selatan

Alun-Alun Selatan
Potret alun-alun dari udara
Dua pohon besar di Alun Alun Kidul Alun Bersepeda ke Alun Alun Kidul

Wisata malam di Jogja
Potret pengunjung di malam hari

Source: www.tempatwisata.pro

Related Articles

Back to top button