Tempat Wisata

Desa Panglong: Harga tiket, foto, lokasi, fasilitas dan spot

Hamparan pantai eksotik dan resort mewah menjadi magnet utama Pulau Bintan yang mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Bintan tidak hanya memiliki pesona alam yang mempesona, namun juga menawarkan banyak tempat wisata unik dan menarik untuk dikunjungi. Tempat tersebut adalah Desa Panglong, sebuah tempat wisata budaya di Bintan.

Desa Panglong merupakan pemukiman yang mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai nelayan. Namun yang membedakan, desa ini memiliki beberapa bangunan unik, yang paling menonjol adalah dapur arang yang berbentuk kubah seperti rumah orang Eskimo. Selain itu, para pelaut yang tinggal di desa ini dulunya disebut sebagai penakluk laut. Mereka dikenal memiliki keterampilan bertahan hidup di laut, menghindari badai dan ombak, serta pandai berburu ikan.

Desa Panglong

Secara geografis Desa Panglong terletak di Desa Berakit, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Untuk menuju desa ini, wisatawan harus menempuh jarak setidaknya 50 kilometer dari Tanjung Pinang yang bisa ditempuh dalam waktu sekitar satu jam. Lokasi desa ini juga sangat dekat dengan Pelabuhan Tanjung Berakit, hanya berjarak sekitar 200 meter.

Beberapa tahun belakangan ini Desa Panglong diresmikan sebagai tempat wisata budaya oleh pemerintah setempat karena memiliki kaitan sejarah dengan Kerajaan Riau dan keberadaan suku laut yang tinggal di desa ini. Tempat wisata ini terbukti sangat populer di kalangan wisatawan, tidak hanya wisatawan lokal namun juga mancanegara. Mereka mengaku penasaran dengan kehidupan suku laut yang dikenal mampu bertahan hidup di lautan.

Pesona Desa Panglong

Jika Anda membayangkan akan mendapati pemandangan alam yang mempesona dan hamparan pantai berpasir putih, maka lupakanlah harapan tersebut. Karena tidak akan Anda temukan di Desa Panglong. Perkampungan ini terlihat biasa saja, sama seperti kawasan pemukiman lainnya.

Namun di tengah pemukiman ini, wisatawan melihat sebuah bangunan unik berbentuk kubah. Bangunan ini dulunya adalah dapur arang. Warga Desa Panglong tidak hanya bermatapencaharian sebagai nelayan, namun juga bekerja sebagai pembuat arang. Sekitar tahun 1920, kawasan ini bahkan dikenal sebagai penghasil arang terbesar di Pulau Bintan.

Desa Panglong

Pemerintah akhirnya melarang usaha ini setelah mengeluarkan kebijakan untuk melindungi pohon bakau yang merupakan bahan utama produksi arang. Produksi arang akhirnya berhenti dan tidak aktif. Bangunan dapur arang tersebut sempat ditinggalkan dan masih dapat dilihat di desa Panglong hingga saat ini. Kabarnya, masih ada tiga dapur arang yang dipugar tanpa kehilangan bentuk aslinya.

Selain Desa Panglong, tentunya menarik untuk menyimak sejarah suku laut yang hidup di desa tersebut saat ini. Suku Laut telah dikenal keberadaannya selama berabad-abad, menjalani kesehariannya di laut. Sampan sudah menjadi rumah mereka, setidaknya satu keluarga memiliki dua buah sampan dengan ukuran berbeda.

Kano kecil digunakan untuk memancing, kano yang lebih besar berfungsi sebagai ruang tamu dan juga sebagai dapur untuk memasak. Suku laut ini hanya pergi ke darat untuk menyediakan air bersih, memperbaiki sampan, dan menghindari badai. Keahlian memancing Suku Laut sudah tidak perlu diragukan lagi.

Konon suku laut juga berperan besar dalam menjaga keamanan laut pada masa Kerajaan Riau. Kemampuan meramal cuaca, menghindari ombak, dan bertahan di lautan liar merupakan salah satu faktor penting di masa kejayaan Kesultanan Riau.

Dahulu Suku Laut diketahui menganut animisme dan tidak mengenal agama. Mereka percaya pada roh dan melakukan ritual tertentu. Namun setelah menetap di Desa Panglong, mereka kini sudah menguasai agama. Toleransi antar umat beragama juga terlihat di desa ini, karena masjid dan gereja hanya dipisahkan oleh jalan setapak.

Sekitar 40 tahun yang lalu, Suku Danau mulai menetap di Desa Panglong. Pemerintah juga memberikan bimbingan kepada Masyarakat Laut tentang cara mereka tinggal agar dapat memperoleh pendidikan, mendapatkan tempat tinggal yang lebih manusiawi, dan menjamin kesehatan anak-anak mereka di masa depan. Kini sebagian besar warganya berprofesi sebagai nelayan dan masih mewarisi keterampilan menangkap ikan dari nenek moyang mereka.

Fasilitas Desa Panglong

Sayangnya, fasilitas di Desa Panglong masih tergolong buruk. Pemerintah daerah dituntut untuk melakukan upaya serius dalam membangun infrastruktur untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan. Belum ada toilet umum di sini, namun wisatawan bisa menggunakan toilet warga sekitar dengan meminta izin terlebih dahulu.

Di desa ini juga telah dibangun masjid dan gereja untuk wisatawan yang ingin beribadah. Wisatawan tidak perlu khawatir jika merasa lapar karena terdapat beberapa pedagang dan penjual makanan di sekitar desa. Pengunjung juga bisa mencicipi kuliner seafood setelah mengunjungi Desa Panglong.

Baca juga:

Jika ingin bermalam, wisatawan bisa memilih akomodasi di kawasan Teluk Sebong atau resor indah di Gunung Kijang. Mengunjungi tempat wisata ini akan menjadi pengalaman menarik bagi wisatawan. Berikut berbagai aktivitas yang bisa dilakukan wisatawan di Desa Panglong.

Perjalanan budaya

Saat berkunjung ke Desa Panglong, Anda bisa menyaksikan langsung keseharian suku laut dalam mencari ikan, menyiapkan sampan, jaring, dan lain-lain. Cerita tentang kehebatan suku laut juga bisa Anda dengar dari para tetua desa yang dulu dikenal sebagai penguasa lautan dan gemar membaca ramalan cuaca.

Selain itu, Anda juga bisa mengagumi keindahan dapur arang berbentuk kubah di sini. Dapur arang ini mempunyai keunikan tersendiri yang mampu menarik wisatawan. Sejarah dapur arang ini akan diceritakan kepada Anda bersama para tetua desa. Tempat ini seolah menawarkan sisi berbeda dari Pulau Bintan yang sempat menjadi magnet bagi sebagian orang.

Perburuan Foto

Fotografi juga merupakan kegiatan yang bisa Anda lakukan di Desa Panglong. Anda bisa memotret aktivitas sehari-hari penduduk setempat dan mengagumi keunikan dapur arang yang hingga kini masih dilestarikan sebagai objek wisata. Anda juga bisa berfoto di pinggir pantai, ada beberapa objek menarik yang bisa Anda abadikan di tempat ini.

Selain itu, Anda juga bisa mengabadikan sampan pemancing yang bentuknya tidak jauh berbeda dengan sampan yang digunakan suku laut untuk bertahan hidup di tengah lautan. Terkadang penduduk setempat masih melakukan berbagai ritual untuk melestarikan tradisi yang bisa Anda abadikan dalam sebuah karya fotografi.

Baca juga:

Peta situs desa Panglong

Jam buka dan biaya masuk Desa Panglong

Untuk menikmati indahnya Wisata Desa Panglong, anda bisa datang kapan saja dan tidak perlu mengeluarkan biaya apapun atau HTM, jadi gratis. Jika Anda ingin mengunjungi tempat wisata ini, Anda bisa menghubungi warga setempat terlebih dahulu.

Tips berwisata di Desa Panglong

  • Bersikaplah sopan kepada penduduk setempat dan mereka akan sopan kepada Anda.
  • Jaga ucapanmu dan jangan bertingkah aneh.
  • Jika Anda ingin mendengar cerita sejarah tentang desa ini, Anda bisa bertemu dengan para tetua desa.
  • Jaga kebersihan dan jangan sembarangan membuang sampah di sekitar desa.
  • Ikut serta menjaga kelestarian dan tidak merusak fasilitas dan segala sesuatu yang ada di desa ini.

Galeri Foto Desa Panglong

Potret Desa Panglong
Kegembiraan anak-anak bermain

Potret lautan pantai di desa Panglong
Spot foto di jembatan
Berburu foto di desa Panglong

Source: www.tempatwisata.pro

Related Articles

Back to top button