Dinas Pariwisata Buleleng sedang menggarap Lapangan Kuliner dan Wisata Bawah Laut di Pantai Penimbangan

galih wibowo5 Desember 2022

2 minutes read

Kepala Dinas Pariwisata dan Pariwisata Buleleng bersama Dinas Baktiseraga dan Perangkat Desa Adat saat pembobolan gedung PIP2K di Pantai Penimbangan.

BULELENG – Penghargaan nasional berupa pemenang teladan Pokmaswas dan Pokmaswas 2022 yang diraih oleh Kelompok Masyarakat Pemantau (Pokmaswas) penimbangan berkelanjutan di Desa Baktiseraga Kabupaten Buleleng mendapat perhatian khusus dari Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buleleng.

Selain membanggakan Buleleng, apresiasi terhadap pelestarian terumbu karang, padang lamun, dan penyu Kementerian Kelautan dan Perikanan RI juga menjadi motivasi untuk berkarya di tempat kuliner pesisir dan wisata bawah laut di pantai Penimbangan. .

“Konservasi terumbu karang, padang lamun, dan penyu akan kita garap oleh Pokmaswas Pentandings Lestari sebagai objek, daya tarik wisata Pantai Penimbangan ini akan kita garap, bekerjasama dengan Pusat Informasi Pariwisata dan Pusat Kuliner (PIP2K) yang baru ‘dibangun di kawasan pantai Penimbangan,’ kata Kepala Dinas Pariwisata dan Pariwisata Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara usai meninjau penataan pedagang di kawasan plaza kuliner di Pantai Penimbangan, Desa Bhaktiseraga, Kabupaten Buleleng, Senin (5/5). /12/2022).

Mantan Kadisbud asal Buleleng itu mencontohkan, PIP2K Pantai Penimbangan yang dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Pariwisata, Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia, merupakan bagian dari program pengembangan DTW Pantai Penimbangan.

“Setelah ritual upacara melaspas gedung pusat informasi wisata dan alun-alun kuliner, kami akan melanjutkan dengan penataan 16 pedagang yang selama ini berjualan di pantai untuk menempati dan menggunakan 16 dari 20 kios yang ada di kawasan kuliner Plaza. ” jelasnya.

Sedangkan 4 kios lainnya, salah satunya digunakan untuk APIK Sekretariat Kabupaten Buleleng dan 3 lainnya untuk kios souvenir. Penataan pedagang di kawasan pantai Penimbangan bagian timur menuju kawasan candi Segara Penimbangan seharusnya menjadikan pemandangan pantai sebagai obyek wisata lebih leluasa dinikmati pengunjung, antara lain pemanfaatan jalan pesisir untuk sarana olahraga, jogging track serta akses ke Pura Segara Penimbangan dan DTW Bawah Laut,” ujarnya.

Ditegaskan terpisah, Lurah Baktiseraga I Gusti Putu Armada mengapresiasi pengembangan PIP2K Pantai Penimbangan sebagai hal positif yang tidak hanya dapat mengakselerasi pengembangan DTW Bawah Laut Pantai Penimbangan oleh Pokmaswas Pantai Penimbangan, tetapi juga menggerakkan dan meningkatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. (UMKM) di DTW Pantai Penimbangan.

“Kegiatan kerjasama sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan upaya konservasi terumbu karang, lamun dan penyu yang dilakukan oleh Pokmaswa Pentandings Lestari di bawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan nama Underwater DTW Pantai Penimbangan, adalah tentu sangat luar biasa dan kita harus mendukung mereka,” ujarnya.

Ia berharap pemda serius mempertimbangkan pengembangan DTW Pantai Penimbangan, salah satunya memperlebar akses jalan agar bus pariwisata bisa lewat, sehingga manfaatnya dirasakan masyarakat, termasuk pemerintah, meningkatkan PAD. “Selaku bekel, kami juga mengajak masyarakat khususnya pedagang untuk bersama-sama membangun DTW Pantai Penimbangan,” pungkasnya. (kar, dha)