REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG — Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mendukung pengembangan kawasan agrowisata berbasis kopi robusta yang dipetik di kawasan pegunungan Senglunglung untuk menjadi varietas kopi unggulan lokal.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Kamis mengumumkan pencanangan Kampung Kopi Senglunglung yang merupakan hasil pengembangan petani lokal yang berpotensi menjadi produk unggulan daerah.
“Strategi yang baik adalah mengembangkan potensi yang ada dengan lebih berwawasan lingkungan dan kearifan lokal,” kata bupati muda yang biasa dipanggil Mas Ipin ini.
Selain tidak mengabaikan cita rasa yang khas sebagai daya tarik biji kopi, estetika bangunan di kawasan kampung kopi Senglunglung juga menjadi salah satu pertimbangan wisatawan untuk berkunjung.
Untuk itu, ia pun mengimbau agar kedua faktor tersebut dilakukan secara beriringan.
“Jadi kalau bicara konsep on the go, trend apa yang akan kita ikuti. Yang terpenting jangan sampai meninggalkan kelestarian alam, karena itu yang menjadi kekuatannya. Jangan bingung, jangan bingung karena kamu memiliki banyak anggaran dan kehilangan daya tarik Anda, “tambahnya.
Daya tarik tersebut, lanjut Mas Ipin, dapat dicapai dengan mengonsep bangunan semi tradisional.
Karena menurutnya, konsep bangunan tersebut menjadi salah satu daya tarik warga kota untuk datang ke kampung kopi untuk menikmati nuansa alam yang asri sambil minum kopi.
“Masyarakat datang ke sini untuk melihat gedung-gedung hijau sudah diganti dengan bangunan beton. Kalau bisa bangunannya dari bambu tapi estetis,” katanya.
Dengan konsep yang cerdas dan cita rasa kopi Sengunglung yang khas, diharapkan kampung kopi ini menjadi coffee hub.
Karena masih banyak potensi dunia kopi lain di Trenggalek yang bisa dibidik selain kopi Sengunglung, ujarnya.
Source: news.google.com
